Sabtu, 24 Oktober 2009

Menteri Naik Gaji Sama Saja Menzalimi Rakyat

Menteri Naik Gaji Sama Saja Menzalimi Rakyat

Sabtu, 24 Oktober 2009 - 17:01 wib
text TEXT SIZE :
Share
Rizka Diputra - Okezone
Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (Foto: Reuters)

JAKARTA - Kontroversi komposisi menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tampaknya masih menjadi topik menarik untuk dibicarakan. Pengamat menilai, kabinet pemerintah SBY-Boediono ini sarat akan kepentingan asing juga lebih didasarkan atas politik balas jasa.

Hal tersebut dilihat dari komposisi kabinet, di mana terdapat sejumlah menteri yang nggak nyambung dengan educational background-nya dengan pos menteri yang ditunjuk Presiden.

Ironisnya, para menteri yang menghuni KIB II ini bakal semakin makmur dan sejahtera dengan akan dinaikannnya gaji mereka oleh pemerintah tahun depan.

Rencana kenaikan gaji menteri oleh pemerintah yang sedianya dilakukan pada 2010 mendatang ini, dinilai pengamat sebagai kezaliman di tengah-tengah keterpurukan nasib rakyat yang kian melarat dan memprihatinkan kondisinya.

"Itu (kenaikan gaji menteri) merupakan wujud pertama dari orientasi melayani parpol. Jangan berharap banyak dari kabinet ini (KIB II)," ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti kepada okezone, Sabtu (24/10/2009).

Menurut Ray, Komposisi menteri KIB II yang dinahkodai SBY-Boediono tersebut, bisa ditafsirkan dengan tiga istilah; kabinet partai politik, kabinet KKN, dan kabinet antek asing.

"20 orang atau 70 persen dari kabinet adalah wakil parpol. 1 atau 2 orang dipilih karena kedekatan dengan keluarga Cikeas, dan tentu saja kepentingan asing seperti AS, bukan kepentingan rakyat Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Kamis 22 Oktober, Deputi Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Bidang Sumber Daya Manusia Ramli Effendi Naibaho di kantornya mengatakan, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tengah mengajukan usulan kenaikan gaji bagi para pejabat negara, termasuk para menteri, kepada Presiden tahun 2010. (lam)

Tidak ada komentar: