Kamis, 22 Oktober 2009

MS Hidayat di Mata Fahmi Idris. Dirinya mengaku sudah menduga MS Hidayat akan masuk dalam jajaran menteri kabinet baru.

MS Hidayat di Mata Fahmi Idris
Dirinya mengaku sudah menduga MS Hidayat akan masuk dalam jajaran menteri kabinet baru.
VIVAnews - Hari terakhir masa tugasnya sebagai Menteri Perindustrian, Fahmi Idris menyempatkan meninggalkan pesan dan kesan terhadap penggantinya, Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayat yang diduga akan menggantikan posisinya sebagai menteri.
"Saya kenal MS Hidayat sudah lama sejak bareng di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Dia aktif di Bandung dan saya di Jakarta," kata Fahmi saat perpisahan dengan jajaran Departemen Perindustrian, Kadin, dan wartawan di kantor Gatot Subroto Jakarta, Senin malam, 19 Oktober 2009.
Kebersamaan keduanya makin intensif ketika Fahmi Idris masuk dalam kepengurusan Kadin di Jakarta, sedangkan MS Hidayat menjabat Ketua Kadin Jawa Barat hingga dua periode.
"Komunikasi kami terus berjalan baik dan jangan kuatir, dibandingkan saya yang terkenal galak, beliau ramah sekali, tidak pernah marah," kata Fahmi.
Fahmi mengaku terpilihnya MS Hidayat masuk dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II sudah diperkirakannya sejak semula.
"Ketika terpilih kembali menjadi Ketua Kadin dan akan menyusun pengurus, saya panggil dia. Saya bilang harus cari wakil yang kuat dan bisa dipercaya untuk menggantikan dia. Dia kaget, katanya baru terpilih kok disuruh cari pengganti. Saya bilang dalam waktu dekat, kamu akan jadi menteri. Dia cuma menimpali kalau saya bercanda," kisah Fahmi.
Dan ternyata benar terbukti. Tapi, menurut Fahmi, Hidayat sudah mempersiapkan wakil seperti yang dimintanya
Dalam serah terima jabatan secara informal melalui telepon, Fahmi mengatakan kepada Hidayat bahwa Departemen Perindustrian telah menyiapkan tim untuk memberikan dokumen dan resume tentang apa yang telah dicapai selama lima tahun, apa yang belum tercapai, dan hambatannya.
"Hidayat seorang profesional sejati, pengusaha dan cepat sekali menangkap berbagai hal," ujarnya. Fahmi meminta kepada jajaran eselon I untuk tidak memberikan resume yang terlalu panjang saat rapat pimpinan pertama.
"Berikan resume yang pendek saja, karena biasanya pengusaha tidak suka yang panjang-panjang. Supaya beliau bisa mengikuti langkah dan mengambil keputusan," kata Fahmi.
Fahmi mengakui, bahagia penggantinya merupakan orang yang tepat karena datang dari dunia yang sama, yaitu dunia usaha. "Tapi dia lebih besar dari saya, jadi tidak usah khawatir, kemampuan dia melebihi kemampuan saya," ujarnya.

Tidak ada komentar: