Rabu, 22 Juli 2009

Wah Tommy Soeharto Bakal Geser Paloh dan Ical

Wah Tommy Soeharto Bakal Geser Paloh dan Ical
2009 Juli 21
tags: abu rizal bakrie, artikel, berita, berita terbaru, berita terkini, cendana, golkar, ical, jk, ketua umum partai, lain-lain, orba, parpol, politik, rapim golkar, surya paloh, tommy soeharto, umum, yuddy chrisnandiby mesin kasir
.
Calon pemimpin Partai Golkar Masa Depan ? (desain Foto Wahyu)
Pangeran Cendana, Tommy Soeharto, disebut-sebut akan ikut bertarung di dalam percaturan Ketua Umum Partai Golkar. Dia dimungkinkan akan mampu menyaingi Aburizal Bakrie alias Ical, Surya Paloh, dan Yuddy Chrisnandi. Tiga nama ini diperkirakan maju dalam pencalonan ketua umum Partai Golkar.

Ikutnya Tommy bersaing di bursa ketu Golkar ditanggapi pengamat politik UI Budiyatna. Menurutnya, Tommy bisa membawa dampak positif dan negatif. Tapi, yang pasti dia masih memiliki orang-orang setia di Beringin. “Kalau dia ingin menjadi ketua umum bisa saja akan mendapatkan dukungan, namun pertaruhan Golkar sangatlah besar,” katanya.

Dia mengatakan, sebenarnya kader Golkar saat ini banyak yang memiliki track record yang mampu untuk diusung sebagai calon ketua umum. “Kemungkinannya, pengurus Golkar akan memilih calon yang memiliki kharisma dan bisa memimpin Golkar ke depan,” terang Budiyatna.

Isu kembalinya keluarga Cendana ke panggung politik sebenarnya sudah lama. Pemilu 1999, Mbak Tutut melalui Partai Persatuan Karya Pembangunan yang dipimpin R Hartono. Pemilu 2004 Tommy dan Tutut sempat ditawari beberapa partai untuk bergabung ke Golkar. Tawaran ditampik dan menunggu situasi yang baik.


Partai Beringin peninggalan kejayaan Orde Baru, akankah Golkar sejaya dulu kembali?
Ketua DPP PG Ali Wongso tidak mempersoalkan jika ada tokoh lama yang akan maju menjadi ketua umum dalam rangka membangun Partai Golkar. Orang lama dan baru harus disinergikan. “Tak perlu ada pembatasan untuk membangkitkan Golkar. Tokoh lama dan baru perlu disinergikan dan diberdayakan,” kata Ali Wongso yang akrab disapa AW ini.

Bursa ketua umum Golkar dinilai akan dinamis karena Jusuf Kalla tidak akan mencalonkan diri lagi untuk memimpin Golkar. Capres dari Golkar ini sudah diflot akan menjadi ketua dewan penasihat. “Saya rasa posisi ketua dewan penasihat untuk JK sangat pantas karena dia sudah berjasa dengan partai ini,” terang Zainal Bintang, Ketua DPP PG.

Dengan posisinya sebagai mantan pendamping SBY, menurut Bintang, komunikasi JK dengan kepala negara takkan terputus dan itu menguntungkan buat partai. “Cocok, kalau SBY Ketua Dewan Pembina Demokrat, JK Ketua Dewan Penasihat Golkar. Sebagai mantan wapres ia juga bisa hotline dengan Presiden. Itu menguntungkan partai,” tambah Zainal.

Namun hal tersebut dibantah tegas oleh Ketua DPP Golkar Firman Subagyo. Menurutnya, Tommy Soeharto tidak akan bisa memimpin Partai Golkar, itu karena belum pernah menjabat sebagai pengurus partai. “Pasal 12 AD/ART Partai Golkar disebutkan calon ketum haruslah yang sudah berpengalaman menjadi pengurus di DPP ataupun di organisasi pendiri partai selama 5 tahun. Nah, Pak Tommy kan belum pernah bergabung di Golkar. Jadi sangat tidak mungkin bisa maju,” jelasnya.

Firman menyatakan bahwa kandidat kuat untuk menjadi Ketum Golkar tetaplah Ical. Menurutnya, Ical memiliki prestasi yang gemilang sebagai pimpinan organisasi di Kamar Dagang Industri (Kadin). Selain itu, lanjut Firman, Ical pernah menjabat sebagai Dewan Penasehat MKGR, yakni salah satu organisasi pendiri Partai Golkar.

Namun meneliti aturan itu, sebenarnya Ical dan Paloh juga tidak masuk dalam kriteria. Sebab, dalam aturan, dewan penasehat tidak masuk dalam kategori pengurus. Dengan begitu pula, Ical dan Surya Paloh terhalang jika kriteria dan tata tertib pemilihan ketua umum di Munas Golkar memberlakukan pasal krusial tersebut. (dil) Jawapos

Tidak ada komentar: