Minggu, 31 Mei 2009

Stelah Bebas Mano Ingin Jadi Aktivis

Minggu, 31/05/2009 18:00 WIB Ferdina - detikNews
dokumen keluarga
Jakarta - Sebuah pengalaman pahit namun berharga telah mengisi kehidupan model cantik Manohara Odelia Pinot. Berbekal pengalaman tersebut, perempuan berusia 17 tahun ini ingin menjadi seorang aktivis."Mano mau menjadi aktivis. Mano mau make sure masyarakat kita yang ada di luar sana tetap terjaga," ujar Mano setelah melakukan konpers di Markas Merah Putih, Jalan Biak, Petojo, Jakarta Pusat, Minggu (31/05/09).Mano menceritakan, banyak warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami hal serupa di luar negeri terutama Malaysia. "Most basic human right itu gak didapatkan di sana," tuturnya. Selain menjadi aktivis, Mano juga berencana untuk kembali lagi ke dunia model. "Ke dunia model, why not?" imbuh perempuan blasteran AS itu sambil tersenyum. (amd/iy)
Minggu, 31/05/2009 18:15 WIB
Kasus Manohara Deplu Sampaikan Nota Diplomatik ke MalaysiaReza Yunant
Departemen Luar Negeri (Deplu) mengaku sudah menyampaikan nota diplomatik ke Malaysia terkait kasus yang menimpa Manohara Odelia Pinot. "Pak Dubes sudah menyampaikan nota diplomatik dan sudah menghubungi Kesultanan," ujar Juru Bicara Deplu Tengku Faizasyah kepada detikcom, Minggu (31/5/2009).Menurut Faiz, Dubes RI di Malaysia bahkan sudah pernah menghubungi langsung pihak Kesultanan Kelantan. Sampai akhirnya terjadi pertemuan antara pihak Kesultanan dengan KBRI.Pada saat pertemuan itu, kata Faiz, pihak Kesultanan sebenarnya sudah pernah menjanjikan akan mempertemukan Manohara dengan keluarganya. Namun janji itu hingga kini tidak kunjung tercapai."Tapi karena Sultan sakit agak lain kejadiannya," imbuh Faiz.Soal pengakuan Manohara yang menelepon Kedubes di Malaysia tapi tidak ditanggapi, Faiz tidak tahu. Menurutnya bisa saja Manohara pernah menghubungi Kedubes tetapi tidak ditangani oleh yang menerima karena pelayanan di Kedubes sangat banyak. "Proses melayani WNI di Malaysia dalam jumlah besar sulit juga mengingat apakah ada nama Manohara. Kalau mungkin ke-record bisa dicari," paparnya. Faiz mengatakan, pihak KBRI di Singapura turut berperan memulangkan Manohara. Petugas KBRI di Singapura membantu pengurusan administrasi Mano, agar bisa keluar dari negeri singa itu."Karena diurus administrasinya oleh KBRI di sana. Kalau nggak, tidak bisa keluar dia," katanya. Manohara kini telah kembali ke Jakarta dijemput ibunya Daisy Fajarina dan kakaknya Dewi Sri Asih dari Hotel Royal Plaza Singapura. Pemulangan Manohara melibatkan pihak kepolisian setempat, FBI, dan pihak KBRI di Singapura.(Rez/iy)
Manohara dan Kemewahan Semu Kerajaan Kelantan
Jakarta - Menjadi seorang putri seharusnya hidup dalam sebuah kemewahan. Akan tetapi tidak selamanya begitu. Manohara Odelia Pinot mengaku hanya mendapatkan kemewahan semu.Mano mengaku ia memang sering terlihat tampil mewah dengan gaun indah dan aneka perhiasan di tubuhnya. Tapi perhiasan yang dikenakan saat tampil di publik itu bukan miliknya. Semua hanya dipinjamkan. "Perhiasan berlian itu punya raja. Mano hanya dipinjami. Pas pulang (dari acara.red), semuanya dilepas lagi sama bodyguard," cerita Mano setelah melakukan konpers di Markas Merah Putih, Jalan Biak, Petojo, Jakarta Pusat, Minggu (31/05/09).Mano menuturkan pula bahwa dirinya memang benar mendapatkan uang dari pihak kerajaan, namun tidak pernah ia gunakan."Sempat dikasihkan 3.000 Ringgit, tapi enggak pernah digunakan. Karena sulit, harus menggunakan perizinan untuk menggunakannya," imbuhnya.Untuk mendapatkan uang sendiri, Mano pun kemudian membuat kue. "Terus terang saja di sana Mano membuat kue," aku model cantik berusia 17 tahun tersebut. Tidak hanya terhadap dirinya, Mano juga angkat bicara mengenai sisi lain kehidupan di istana Kelantan. "Di istana ada semacam waitresses (pelayan) yang satu bulannya hanya digaji 500 Ringgit. Mereka bekerja selama 24 jam," cerita Mano."Kalau mereka memecahkan sebuah gelas, mereka harus menggantinya. Maka kalau saya menggunakan uang itu, saya akan memilih untuk membagi-bagikannya kepada mereka," ucap Mano prihaMinggu, 31/05/2009 17:25 WIBFBI & Kedubes AS Terlibat Pembebasan ManoharaIin Yumiyanti - detikNews
Manohara (Foto: Amanda/detikcom)
Manohara Kabur dari Fakhry
Kisah Manohara Odelia Pinot bak drama. Demikian pula cerita kaburnya model cantik itu dari Kerabat Kesultanan Kelantan saat berkunjung ke Singapura. Agen khusus FBI, Kedubes Amerika Serikat (AS) dan KBRI terlibat hingga Mano berasil bebas."Kita memang minta bantuan FBI dan Kedubes AS serta KBRI. Mereka banyak membantu hinga Mano berhasil pulang ke Indonesia," kata pengacara ibunda Manohara, Yuli Andre Darma, kepada detikcom, Minggu (31/5/2009).Kedubes AS dilibatkan sebab Manohara mempunyai paspor sebagai warga negara adidaya itu. Ayah Manohara, George Mann, berkebangsaan AS. Andre Yuli menuturkan, keluarga dan tim pengacara berkoordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI Singapura setelah mendapat informasi dari orang dalam Kesultanan Kelantan, Manohara akan ke Singapura. Manohara ke Singapura bersama kerabat Kesultanan Kelantan untuk menjenguk Sultan Kelantan yang dirawat di negeri Singa tersebut. Tim pengacara dan Daisy Fajarina sebenarnya akan terbang ke Singapura, Kamis (28/5/2009). Namun rencana ini bocor ke Kelantan. Daisy dan pengacaranya pun lantas menunda. "Akhirnya agar tidak mencolok Ibu Daisy dan Dewi saja yang berangkat ke Singapura Jumat (29/5/2009). Tentu kita tetap koordinasi dengan Kedubes AS dan KBRI," cerita Yuli Andre.Manohara berhasil bertemu Daisy di Hotel Royal Plaza Singapura. Mano berhasil kabur setelah memencet-mencet tombol emergency lift hotel saat dipaksa pihak Kesultanan Kelantan untuk dikunci di ruangan raja, di lantai 3 Hotel Royal. Polisi Singapura berdatangan menolong Mano akibat bunyi tombol tersebut. (iy/Rez)tin. (amd/amd)
Manohara Minta Dubes RI di Malaysia DigantiAmanda Ferdina - detikNews
Kekesalan Manohara kepada Kedutaan Besar RI di Malaysia tidak main-main. Mano meminta agar Dubes Malaysia Jenderal Purn Da'i Bachtiar segera diganti."Harus diganti Dubes RI di Malaysia," ucap Mano setelah melakukan konpers di Markas Merah Putih, Jalan Biak, Petojo, Jakarta Pusat, Minggu (31/05/09).Kekesalan tersebut bukanlah tanpa sebab. Mano mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun, bahkan terkesan baginya pihak kedubes telah membuat pemberitaan bohong tentang dirinya."Dia yang bilang kalau Mano seneng-seneng di KL (Kuala Lumpur), padahal tidak begitu," imbuhnya.Mano juga menceritakan pernah satu waktu ia menelepon ke pihak kedubes namun tidak ditanggapi. "Saya bilang ini telepon emergency, tapi dibilang tidak bisa karena sedang libur."Hal senada juga dikisahkan sang ibunda, Daisy, yang mengaku tidak mendapatkan bantuan apa-apa dari kedutaan Indonesia di sana. "Tidak ada bantuan dari kedubes Indonesia di Malaysia, saya hanya dapat bantuan dari Laskar Merah Putih," kata Daisy. (amd/iy)

Tidak ada komentar: