Senin, 01 Juni 2009

ALL MANOHARA

01/06/2009 - 13:44
Manohara Cermin 'Borok' Diplomasi Kita
R Ferdian Andi R
INILAH.COM, Jakarta – Nasib buruk yang menimpa model cantik Manohara Pinot kembali membuka mata kita terhadap betapa lemahnya posisi Indonesia di hadapan negara lain. Selain itu budaya birokrasi yang lambat juga tercermin dari kasus penanganan Manohara ini. Mengapa?
Perjuangan Deasy Fajarina selama hampir tiga bulan sejak putri bungsunya ‘diculik’ oleh Pangeran Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, sepertinya belum usai. Dengan kembalinya Manohara ke Indonesia tak berarti perkaranya langsung tuntas. Dugaan pelanggaran pidana, kekerasan HAM, serta kekerasan psikis, sepertinya akan menjadi masalah yang tak kalah serius dalam penyelamatan putri cantiknya tersebut. “Saya akan mengajukan gugatan hukum terhadapnya. Banyak tindakan kriminal yang dia lakukan kepada saya. Dia telah melanggar hak asasi manusia,” kata Manohara, Minggu (31/5). Ikhtiar Deasy Fajarina untuk membawa kembali putri bungsunya ke tanah air memang bukan perkara mudah. Upaya tersebut setidaknya dilakukan melalui ragam jalur, mulai dari jalur resmi melalui pemerintah hingga jalur kultural dengan pendekatan kalangan Istana Kelantan. Namun, ujung dari perburuan putrinya justru muncul tanpa campur tangan pemerintah.
Terkait dengan upaya hukum Manohara, pemerintah melalui Departemen Luar Negeri mengaku siap memfasilitasi secara diplomatik, jika Manohara mengajukan pengaduan secara resmi. Demikian dikatakan Departemen Luar Negeri, melalui Juru Bicara Tengku Faizasyah. “Kalau Manohara memang mengajukan kasus ini melalui jalur hukum, kita akan bantu,” kata Faizasyah, Minggu (31/5). Manohara sendiri berhasil kembali ke Indonesia setelah dibantu oleh pihak KBRI, Kedubes Amerika Serikat, dan pihak Kepolisian Singapura saat berusaha meloloskan diri dari pengawalan ajudan-ajudan Kesultanan Kelantan di Hotel Royal Singapura, tempat keluarga kerajaan negeri jiran tersebut menetap selama di Singapura.
Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga menilai, sejauh ini penanganan kasus Manohara berjalan cukup baik. Menurut dia, saat Deasy Fajarina berkunjung ke Komisi I DPR belum lama ini, pihaknya langsung berkoordinasi dengan KBRI di Malaysia. “Kami langsung berkoordinasi dengan Deplu dan KBRI,” katanya.
Terkait soal efektif tidaknya penanganan kasus Manohara, politisi Partai Golkar tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi. “Kami tak punya wewenang. Ya Deplu yang harus mengevaluasi penanganannya efektif atau tidak,” katanya.
Setiba di tanah air, dalam jumpa pers, Maohara meminta Duta Besar Da’i Bachtiar agar dicopot sebagai dubes, karena tidak maksimal melakukan kerjanya sebagai Dubes RI untuk Malaysia. “Dubes Indonesia (Da’i Bachtiar) di Malaysia fitnah saya juga. Dia bilang Mano di Kualalumpur baik-baik saja. Padahal Mano di Kelantan sedang menderita,” kata Mano.
Namun bagi pengamat politik internasional Begi Hersutanto, penanganan kasus WNI di luar negeri seperti Manohara tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. “Karena urusannya dengan negara berdaulat lainnya, ada etika hukum internasional. Jadi tidak bisa menabrak aturan main,” kata Begi yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Institute Strategic Studi (IISS).
Kendati demikian, kasus Manohara, Begi menegaskan harus menjadi pemikiran pemerintah untuk merampingkan birokrasi KBRI. Menurut dia, karena kinerja birokrasi yang lambat, maka penanganan serangkaian kasus yang melibatkan WNI di luar negeri menjadi terbengkalai. “Pemerintah harus mengubah kultur birokrasi menjadi cepat, tidak lambat. Kasus Manohara menjadi cerminan birokrasi KBRI memang lambat,” tandasnya. [P1]
01/06/2009 - 13:40
EKSKLUSIF
Pemerintah tak Bantu Perceraian Manohara
Vina Ramitha
INILAH.COM, Jakarta - Usai mendapatkan perlindungan dari pemerintah dan terbebas dari Tengku Muhammad Fakhry, Manohara Odelia Pinot tinggal menyelesaikan perceraiannya. Soal masalah keluarga ini, Manohara harus bisa menyelesaikan sendiri tanpa bantuan pemerintah. "Pemerintah sudah memberikan perlindungan semampunya, tapi kami tak bisa ikut campur dalam urusan rumah tangga seseorang. Kami sudah membantu menyelamatkan Mano ketika di Singapura, Sabtu (30/5). Bagian mana yang dikatakan kami tak melindungi? Kami ada langsung on the spot," ungkap Direktur Perlindungan WNI/BHI Deplu Teguh Wardoyo ketika berbincang dengan INILAH.COM, di Jakarta, Senin (1/6) siang. Teguh menyampaikan bahwa pemerintah sudah berupaya melindungi WNI yang berada di luar negeri. Namun untuk urusan perceraian yang masuk ranah hukum, semua terserah kepada Manohara dan keluarga. Sebab pemerintah tidak bisa mencampuri urusan rumah tangga Manohara dan Fakhry.
Menanggapi permintaan Manohara dan keluarga agar Dubes RI di Malaysia Dai Bachtiar dicopot dari jabatannya, Teguh keberatan. Menurutnya, dubes sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebab mantan Kapolri itu sudah berusaha menghubungkan pihak Kesultanan Kelantan dengan keluarga Mano. "Urusan tidak puas itu kembali kepada individu masing-masing. Menurut saya, beliau sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Tidak hanya Mano, tapi juga kasus-kasus yang melibatkan WNI di Malaysia," pungkas Teguh.[vin/aji/L1]
01/06/2009 - 13:15
EKSKLUSIF
Todung Pilih tak Bela Suami Manohara
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Kasus Manohara Odelia Pinot dengan suaminya Tengku Muhammad Fakhry kini sudah masuk ranah hukum perceraian. Kabarnya, Manohara sudah menunjuk OC Kaligis sebagai kuasa hukumnya. Sebaliknya Fakhry justru tak lagi dibela Todung Mulya Lubis. Ada apa? "Kami ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya dan seadil-adilnya. Saya minta kepada Tengku agar masalah ini diselesaikan secara keluargaan, tapi kita tidak melihat tanda-tanda itu, padahal secara kekeluargaan itu jadi prioritas utama kami," jelas Todung Mulya Lubis, saat ditemui di kantornya di lantai 5, Mayapada Tower Kavling 28, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (1/6) siang. Todung pun akhirnya memutuskan untuk tak melanjutkan bantuan dan pembelaan hukum terhadap Tengku Muhammas Fakhry. Sejak 8 Mei 2009, Todung kontrak bantuan hukum terhadap Fakhry resmi tak berlanjut. "Karena tidak ke arah sana, maka saya mengatakan, I’m down. Saya pun mengangkat kedua belah tangan. Sejak saya mengatakan I’m down, 8 Mei lalu, sampai sekarang, tidak ada komunikasi sekali pun dengan Tengku. Praktis saya mundur dan tutup buku," kata Todung.
Kejadian 8 Mei 2009 di Kota Bharu Malaysia itu menjadi pertemuan terakhir antara Todung Mulya Lubis, Cindy Panjaitan, Tengku Muhammad Fakhry, dan dua orang perwakilan Kesultanan Kelantan. Saat itu, Fakhry memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Fakhry seorang yang punya pendapat kuat. Makanya dia ingin menyelesaikan sendiri masalahnya. Soal adanya kekerasan ia tidak bicara," punkas Todung 01/06/2009 - 12:20
EKSKLUSIF
Manohara akan Curhat ke Wakil Presiden
Widhi Adhi Hartono

INILAH.COM, Jakarta - Model Indonesia Manohara yang disekap Pangeran Fachry dari Kelantan, Malaysia, sore ini akan diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Manohara akan curhat kasusnya kepada Jusuf Kalla. Dari staf biro Istana Wakil Presiden diperoleh informasi bahwa Manohara dan keluarganya akan diterima istri wakil presiden Mufidah Kalla. Setelah itu Wapres Jusuf Kalla baru akan menemui mereka usai memimpin rapat terbatas mengenai migas di kantor presiden.
Sebelum bertemu Wapres, Manohara sudah melakukan visum di RS Pondok Indah untuk mendapatkan rekaman medis pada bagian tubuhnya yang mengalami penyiksaan. Manohara dan keluarga akan meminta bantuan wakil presiden mengenai kasusnya melawan Pangeran Kelantan, Malaysia, Muhammad Fakhry. Usai pulang ke Indonesia, Minggu (31/5), Manohara bertekad akan menceraikan suaminya Muhammad Fakhry. Sebab selama ini ia selalu mengalami penyiksaan lahir maupun bathin. [wdh]
EKSKLUSIF
Polri Tak Terima Kasus Manohara
Abubakar Nataprawira
INILAH.COM, Jakarta - Kasus Manohara Odelia Pinot hanya bisa diselesaikan secara hukum Malaysia. Manohara membenarkannya. Kenyataan itulah yang membuat laporan kasus Manohara tak masuk di Polri. Tentang itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Abubbakar Nataprawitra membenarkannya. "Tidak ada laporan bahwa kasus ini sudah masuk ke polisi," jelas Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Abubakar Nataprawira, saat ditemui dikantornya, di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/6) siang. Kenyataannya, sejak bisa pulang kembali ke Indonesia, setelah dibantu pihak KBRI Singapura, Kedubes Amerika Serikat di Singapura, dan pihak Kepolisian Singapura, kasus Manohara laporan kasus Manohara tidak ada di Mabes Polri. "Kejadiannya kan, di Malaysia," tegas Abubakar. Pernyataan singkat Abubakar tersebut memperjelas, kalau kasus Manohara hanya bisa diselesaikan di Malaysia. Pernyataan itu sesuai dengan pernyataan Manohara sebelumnya yang akan menyelesaikan permasalahan hukumnya di Malaysia.[*/aji]
01/06/2009 - 11:53
EKSKLUSIF
Soal Manohara, Deplu Bela Dubes RI
Arief Bayuaji
INILAH.COM, Jakarta - Keinginan Manohara Odelia Pinot memecat duta besar RI di Malaysia karena tak membantunya, disikapi Departemen Luar Negeri dengan bijaksana. Deplu menegaskan tak akan ada pemecatan duta besar dan memohon Manohara tidak mendramatisir masalah. "Kita berharap itu cetusan emosional. Mudah-mudahan setelah dijelaskan, pihak Manohara dan keluarga bisa menerima dengan arif dan bijaksana. Sebab sudah banyak upaya yang dilakukan KBRI Malaysia. Saya catat, sejak Maret 2009, saat kasus ini mencuat, KBRI di sana sudah menindaklanjutinya. Beberapa kali bertemu dengan Kesultanan Kelantan. Namun sayangnya keadaan kondisi sultan memburuk, membuat semuanya tertunda," jelas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, kepada INILAH.COM, di Departemen Luar Negeri, Jakarta, Senin (1/6) siang. Pernyataan Teuku Faizasyah itu jelas membantah pernyataan Manohara yang mengatakan pihak KBRI Malaysia sama sekali tak membantu dirinya. "Tidak benar. Secara informal dan formal baik di Jakarta maupun di Malaysia, seluruh pejabat tinggi di lingkungan Deplu selalu membantu. Kita bahkan menggunakan berbagai jalur dalam banyak kesempatan. Itu tertulis," ungkap Teuku Faizasyah.
Bahkan secara tertulis KBRI Malaysia telah meminta untuk bertemu dengan Manohara yang saat itu, katanya baik. "Sayang karena kondisi Sultan yang memburuk, membuat semuanya tertunda," paparnya. Teuku Faizasyah berharap Manohara dan keluarga bisa memahami kondisi yang sebenarnya terjadi. "Kami berharap ini jangan didramatisir. Mudah-mudahan mereka bisa adil dan bijaksana terhadap kasusnya. Pastinya, tak akan ada pemecatan terhadap duta besar Indonesia di Malaysia," katanya. [aji]
01/06/2009 - 11:20
EKSKLUSIF
Manohara Punya Bukti Foto 'Kejam' Fakhry
Arief Bayuaji
INILAH.COM, Jakarta - Penganiyaan fisik dan seksual yang dilakukan Tengku Muhammad Fakhry terhadap Manohara Odelia Pinot, bukan berita bohong semata. Manohara menyimpan seluruh bukti penganiayaan terhadapnya, di dalam ponsel miliknya. "Setiap kali ada kesempatan saya selalu foto saat baru mengalami kejadian penganiayaan. Saya foto dengan kamera handphone tanpa sim card yang saya sembunyikan," jelas Manohara Odelia Pinot, di Studio Global TV, Jakarta, Senin (1/6) siang. Untuk foto dan menyimpannya, Manohara harus melakukannya secara sembunyi. "Untuk foto bukti penganiayaan saya harus sembunyi. Soalnya banyak orang terus. Sekarang bukti itu masih ada. Selesai foto, la01/06/2009 - 10:59
EKSKLUSIF
Inilah 'Drama' Pembebasan Manohara!
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Manohara Odelia Pinot akhirnya bebas dari penyiksaan suaminya. Setelah, ibunda, Daisy Fajarina dengan bantuan polisi Singapura serta duta besar Amerika dan Indonesia di Singapura mengambilnya di Royal Palace Hotel. Inilah kronologis pembebasan Manohara. "Sabtu pagi (30/5) orang kerajaan ada yang telepon saya, bilang Manohara dan Fakhry sedang berada di Singapura. Mendengar kabar itu, saya langsung jalan ke Singapura untuk mengambil Manohara. Jam empat sore, saya sudah berada di Bandara Changi, Singapura. Saya hanya bersama Dewi, kakaknya Manohara. Kita berdua dalam keadaan masih ketakutan," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina saat ditemui di rumahnya, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Minggu (31/5) malam. Daisy pun kembali melanjutkan kronologis pengambilan dan pembebasan Manohara dari suaminya, Tengku Muhammad Fakhry. "Saat hampir malam di Singapura, saya diberitahu seorang supir taksi untuk menelepon 999, telepon pengaduan polisi Singapura. Tentu setelah saya berkeluh kesah tentang kasus Manohara. Tak lama berselang, 20 menit kemudian Polisi Singapura datang setelah menerima laporan dari kami tentang penyekapan Manohara," ujar Daisy. Usai laporan itu, Daisy dan Dewi langsung menuju Hotel Royal Palace, Jalan Scot Road Singapura, tempat Manohara dan Fakhry menginap. "Saat itu, Manohara sudah menelepon kantor Dubes AS untuk meminta pertolongan, saat Fakhry mandi. Saya sendiri dihantar seorang ibu yang bertemu di lobi. Naik ke lantai 3. Saat itu juga Manohara yang menekan alarm bahaya langsung turun ke lantai 3. Fakhry ada di lantai 13 dalam kepanikan," ungkapnya. Daisy pun akhirnya bisa bertemu Manohara. Kondisi tubuhnya yang sebelumnya lemas dan gemetar, tanpa diduga pulih seketika, sebab ia bisa bertemu kembali Manohara. "Setelah itu, ditemani pihak Dubes Amerika Serikat, Indonesia dan Polisi Singapura, kami dihantar ke bandara untuk pulang ke Indonesia, Minggu (31/4) pagi," pungkas Daisy. [aji]
ngsung saya matikan handphone-nya," ujar Manohara Foto itu akan menjadi alat bukti bagi Manohara dalam menuntut hukum di Malaysia. "Foto itu akan saya jadikan bukti saat menempuh jalur hukum di Malaysia nantinya," pungkasnya. [aji]
01/06/2009 - 10:01
EKSKLUSIF
Tubuh Penuh Luka, Manohara Divisum
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Tubuh Manohara Odelina Penot yang berhasil kabur dari sekapan Sultan Fachry dari Kelantan Malaysia, ternyata penuh luka-luka. Senin (1/6) pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB, Manohara direncanakan akan divisum di RS Pondok Indah, Jakarta. Ibunda Manohara, Daisy Fajarina menjelaskan, di tubuh anaknya banyak ditemukan luka bekas sayatan di dada. "Selain itu juga di dahinya ada bekas di setrika. Pokoknya kita akan general check up," ujar Daisy. Keluarga Daisy melalui pengacaranya merencanakan hasil visum ini nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan hukum Manohara dalam menuntut pidana Pangeran Fachry dari Kelantan Malaysia. [wdh]
01/06/2009 - 09:15
EKSKLUSIF
Ardi Bakrie Harap Manohara Bahagia
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Kasus Manohara Odelia Pinot terus bergulir. Manohara sudah mengakui penganiayaan seksual dan fisik yang dilakukan Tengku Muhammad Fakhry. Sebagai teman pria yang pernah dekat, Ardi Bakrie berharap kebahagiaan untuk Manohara. "Biar publik yang melihat apa itu benar apa nggak. Saya sangat kasihan kalau memang benar. Tapi sejauh ini saya kan, belum liat gambarnya. Jujur saya kasihan dengan suaminya, karena kalau sudah kawinkan, sudah tanggung jawab suami," jelas Ardi Bakrie saat ditemui usai acara resepsi pernikahan Titi Kamal dan Christian Sugiono, di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (31/5). Kekasih Nia Ramadhani yang dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan Manohara ini, mengaku tidak ingin memihak kepada siapa pun untuk kasus ini. Sebab Ardi sama sekali tak tahu akar permasalahannya. "Saya bukannya nggak mau komentar. Terus terang saya memang nggak tahu masalahnya. Tapi sebagai manusia yang sedang terkena musibah kita musti prihatin, karena setiap orang sudah punya takdir masing-masing. Ini takdirnya. Setelah ini, saya harap semoga Manohara mendapatkan kebahagiaan," papar Ardi sambil tersenyum. [L1]
01/06/2009 - 08:50
EKSKLUSIF
Kasus Manohara Mulai Temukan Titik Terang
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Krisna Mukti menyambut suka cita kembalinya Manohara Odelia Pinot. Krisna berharap, kasus Manohara yang mulai menemukan titik terang dapat cepat selesai. Sebab kasus ini sudah tak lagi menyangkut masalah pribadi semata, melainkan antarnegara. "Saya sudah senep (kesal, red) melihatnya. Nggak tahu juga mana yang harus dikasihani. Tapi saya tetap mendukung Manohara dan Indonesia," jelas Krisna Mukti, saat ditemui usai acara resepsi pernikahan Titi Kamal dan Christian Sugiono, di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (31/5). Dukungan Krisna pun sebagai bentuk rasa suka cita atas mulai telihatnya titik terang kasus yang dialami Manohara Odelia Pinot yang dianiaya secara fisik dan seksual oleh suaminya, Tengku Muhammad Fakhry, putra Sultan Kelantan. "Saya nggak berani ngomong banyak, karena saya nggak terlibat langsung dalam keluarga. Tapi yang pasti saya menyambutnya suka cita. Ini kan suatu titik cerah, karena ini manyangkut masalah negara," ujar Krisna. Pembicaraan disudahi Krisna dengan harapan kasus Manohara dapat cepat terselesaikan. Krisna mengatakan, "Inikan sudah menyangkut masalah politik, jadi mudah-mudahan cepet selesai. Mudah-mudahan dia bisa m emberikan statement yang sebenarnya. Tentang apa yang dia (Manohara, red) rasakan." [aji]

Manohara, Simalakama Cinderella
INILAH.COM, Jakarta- Pernikahan dengan pangeran tampan dari sebuah kerajaan, tampaknya tidak melulu menjadi dongeng indah bak kisah cinderella. Kisah Manohara seakan menjadi bukti nyata dari pahitnya hidup. Kasusnya pun kini masih bergulir dan kian memanas.
Manohara Odelia Pinot, model cantik asal Indonesia, akhirnya berhasil membebaskan diri dari berbagai pelecehan seksual dan penganiayaan fisik dari suaminya, yang juga Pangeran Kesultanan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry. Dalam jumpa pers yang digelar di Kantor Laskar Merah Putih, Kawasan Roxy, Jakarta, Minggu (31/5) kemarin, Mano menuturkan penyiksaan yang dilakukan suaminya. Tak hanya disuntik dan dibius, Mano mengaku pernah disilet bagian dadanya dan mendapatkan perilaku seks menyimpang. "Setiap hari Mano nggak bisa tidur, paling lama empat jam. Senang bisa meninggalkan kamar khusus yang menyeramkan itu," tutur Mano yang ditemani ibunya, Deasy Fajarina. Minggu (31/5) pagi pukul 07.30 WIB, perempuan kelahiran 28 Februari 1992 itu tiba di Jakarta dari Singapura dengan pesawat DA 378. Suasana penuh haru pun tampak di Bandara Internasional Soekarno Hatta, mewarnai kepulangan Manohara. Kisah kaburnya Mano, demikian ia akrab disapa, tidak kalah seru dengan film-film aksi. Agen Khusus FBI, Kedubes AS dan KBRI Singapura turut terlibat dalam upaya pembebasan Mano. Kedubes AS dilibatkan sebab ayah Manohara, George Mann, berkewarganegaraan AS. Kesempatan itu datang saat keluarga Kesultanan Kelantan bertolak ke Singapura pada Sabtu (30/5) karena sang Sultan mengalami serangan jantung dan dirawat di negeri Singa itu. Mendengar kabar tersebut, Daisy pun berniat menjemput sang putri. Sayangnya, keluarga Kelantan mendengar rencana itu dan buru-buru pulang ke negeri mereka. Tak kehilangan akal, Mano memencet-mencet tombol darurat lift di lantai tiga Hotel Royal Plaza Singapura hingga polisi datang. Ia pun berhasil bertemu ibunya disana. Tak terlintas sedikitpun di benak Daisy saat menikahkan Mano dengan Fakhry pada 26 Agustus 2008 silam. Hingga suatu hari Mano menghubunginya via telepon dan menceritakan penyiksaan yang dilakukan Fakhry kepadanya dengan suara pilu dan derai air mata. Berita Manohara sempat menggegerkan dunia pers tanah air, setelah Daisy membeberkan tindak kekerasan atas putrinya yang dilakukan pangeran dari negeri jiran. Berita ini mendapat respon dari berbagai pihak. Paras ayu Mano pun tak kalah menarik simpati masyarakat luas. Sebelum kejadian ini, akhir tahun 2008 lalu, Mano sebenarnya sempat kabur dan pulang ke Indonesia. Permintaan keluarga Kelantan agar Mano kembali pun ditolak. Namun, hati Daisy luluh ketika Fakhry mengajak keluarga besar mereka umroh ke Mekkah. "Waktu itu Mano, saya dan keluarga diajak umroh. Ternyata saat di Jeddah, semuanya sudah diatur. Mereka jalan duluan ke bandara dan menculiknya dengan pesawat pribadi. Saya yang belum naik pesawat ditinggal," kenang Daisy. Komunikasi antara ibu anak pun hanya bertahan hingga 10 hari selanjutnya, sebelum akhirnya diputus sepihak. Daisy yang berusaha mengunjungi Mano di negeri jiran itu pun mendapat pencekalan. Merasa kasus ini di luar kendalinya, Daisy pun melapor ke pihak berwajib dan kedubes RI sehingga pencekalan itu bisa dicabut. Namun, Daisy tetap tidak berhasil menemui putrinya di Malaysia. Ia justru diberitakan menikahkan Mano yang masih di bawah umur dengan Fakhry dengan alasan harta. Hal ini karena ia telah menerima barang-barang senilai Rp 5 miliar serta apartemen seharga Rp 10 miliar. Daisy membantah tudingan itu, dan mengatakan kerelaannya bila semua barang itu diambil kembali. Terkait pernyataan Duta Besar RI di Kuala Lumpur Dai Bachtiar yang sempat memastikan kondisi Manohara baik-baik saja, Mano berharap mantan Kapolri itu dipecat, sebab ia merasa telah dibohongi. "Pecat Dubes RI untuk Malaysia. Dia fitnah saya juga. Dia bilang Mano di Kualalumpur baik-baik saja. Padahal Mano di Kelantan sedang menderita," tukasnya.
Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari kejadian ini. Meski Mano telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan ke pelukan ibu kandungnya, kasus ini masih terus bergulir. Keadilan harus ditegakkan, yang bersalah mendapat ganjaran dan pihak yang tertindas harus dibela. Oknum-oknum pemerintah Indonesia pun harus mendapat perhatian khusus. Sikap para abdi masyarakat yang mengangap enteng persoalan para WNI di tanah seberang, sebaiknya ditindaklanjuti secara tegas. Pasalnya, kelambanan dan ketidakpedulian mereka berpotensi besar menjadi akar skeptisme masyarakat terhadap tugas dan tanggungjawab pemerintah. Kisah bahagia bak Cinderella dan pangerannya yang tampan, sepertinya hanya terealisasi pada satu dari seribu pernikahan di dunia nyata. Sisanya, mungkin hanya bisa dinikmati sebagai dongeng pengantar tidur. [E1]
31/05/2009 - 19:37
EKSKLUSIF
Takut Daisy Berganti Bahagia
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Kembalinya Manohara Odelia Pinot disyukuri ibundanya, Daisy Fajarina. Wanita berkerudung ini haru dan bahagia bisa kembali bersama putri tercinta. Rasa itu menggantikan rasa takutnya. "Saat di bandara saya sampai gemetar. Saya pergi ke sana hanya berdua dengan Dewi (kakak Manohara). Saya sangat takut kalau terjadi apa-apa," jelas Ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, di Jalan Petojo Selatan, Roxy, Jakarta Pusat, Minggu (31/5). Sejatinya, naluri ibu yang merindukan kehadiran putrinya yang teraniayalah yang akhirnya bisa mempertemukan Daisy dengan Manohara, buah hatinya.
"25% saya dibantu teman-teman dan 75% saya dibantu Allah. Sesampai di hotel tempat Mano menginap, ada seorang ibu yang menghampiri saya. Ibu itu bilang, ibu mamanya Mano, kan? Mano ada di lantai tiga, dan sekarang ia sedang menangis. Ibu itu mengantarkan saya hingga saya bertemu dengan Mano," kisah Deasy. Setelah itu ada bantuan dari pihak kepolisian Singapura dan pihak Kedutaan Besar Indonesia. Akhirnya hingga bisa pulang ke Indonesia. [aji]
31/05/2009 - 17:43
EKSKLUSIF
Manohara: Fakhry Sakit Jiwa!
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Kekerasan seksual Tengku Muhammad Fakhry terhadap istrinya, Manohara Odelia Pinot, ternyata bukan isapan jempol belaka. Manoharat membenarkan suaminya kerap melakukan hubungan seks nyeleneh. Alhasil, Manohara menyebut Fakhry sakit jiwa. "Dia psycho. Setelah melakukan itu (hubungan seks), dia bilang Mano I love you. Mano hanya diam tidak menjawab. Tapi dia jawab sendiri dengan suara seperti perempuan dan berkata, I love u too," jelas Manohara Odelia Pinot dalam konfrensi pers di kantor Laskar Merah Putih di Jalan Petojo Selatan, Roxy, Jakarta Pusat, Minggu (31/5). Penyataan itu pun dipertegas Manohara dengan berkonsultasi ke dokter Naek L Tobing. "Mano bicara apa adanya dengan dokter Naek. Dia bilang, 'kok kamu masih mau suami kamu seperti itu'. Dia minta Fakhry untuk datang, tapi setelah itu Fakhry nggak mau datang lagi," terangnya. Mano juga mengakui kalau perlakuan kejam itu hampir ia peroleh setiap malam. "Hampir tiap malam saya mendapatkan seks yang menakutkan. Makanya saya takut tidur dan makan. Saya takut diberikan obat atau suntikan," pungkasnya. [fei/aji]
31/05/2009 - 16:50
EKSKLUSIF
Manohara: Pecat Dubes RI di Malaysia!
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Manohara Odelia Pinot berharap Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Dai Bachtiar dipecat. Sebab Manohara merasa Dai telah berbohong kepada masyarakat dengan mengatakan dirinya baik-baik saja. "Dubes Indonesia di Malaysia fitnah saya juga. Dia bilang Mano di Kualalumpur baik-baik saja. Padahal Mano di Kelantan sedang menderita," kata Manohara Odelia Pinot saat konfrensi pers di kantor Laskar Merah Putih, di Jalan Petojo Selatan, Roxy, Jakarta Pusat, Minggu (31/5). Sama seperti Manohara, ibundanya Daisy Fajarina pun mengaku kecewa karena banyak orang-orang Indonesia yang memfitnah dan tidak mendukungnya. "Pecat Dubes RI untuk Malaysia. Karena masih banyak 'Manohara-Manohara' lainnya. Banyak orang yang di sana sulit untuk keluar dan ditahan-tahan," ungkap Manohara. [fei/aji]
31/05/2009 - 14:15
EKSKLUSIF
Manohara Ingin Ceraikan Fakhry!
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Penyiksaan dan penganiayaan seks yang dilakukan Tengku Muhammad Fakhry terhadap Manohara Odelia Pinot tak bisa ditoleransi lagi. Cewek cantik ini memutuskan bercerai dengan suaminya, putra Sultan Kelantan, Malaysia. "Mano ingin bercerai. Itu sudah lama, sejak Fakhry kejam sama Mano. Semenjak awal kawin, sudah ada kekerasaan seksual," jelas Manohara Odelia Pinot ditemani ibunya, Daisy Fajarina, saat menggelar jumpa pers, di kantor Laskar Merah Putih, Jalan Petojo Selatan, Roxy, Jakarta Pusat, Minggu (31/5) siang. Meski keinginan bercerai sangat terlihat di wajah cantiknya, Manohara tetap tak mau gegabah. Manohara tetap ingin membicarakannya terlebih dulu dengan keluarga dan pengacaranya. "Kapan perceraiannya, nanti dibicarakan dulu sama keluarga dan pengacara. Pokoknya pingin sekolah lagi dan tinggal di Indonesia," ungkap Manohara. Kini wanita cantik berdarah Indonesia-Prancis ini memilih menjalani hidup bersama keluarga, sampai masalahnya benar-benar kelar. "Ke depan seperti apa, kita lihat saja nanti. Yang penting selesaikan saja kasus ini. Selanjutnya hidup tenang bersama keluarga," terang Manohara. Sejak hari ini (31/5), selepas kabur meninggalkan Singapura, Manohara yakin untuk menetap di Indonesia bersama ibu dan keluarga. [aji]
31/05/2009 - 13:55
EKSKLUSIF
Wuih! Manohara Disilet dan Alami Pelecehan Seks
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Manohara Odelia Pinot kini terbebas dari penyiksaan Tengku Muhammad Fakhry. Ia tak lagi mengalami pelecehan seks atau penganiayaan fisik. Sebab Manohara sudah di Indonesia dan meninggalkan kamar penyiksaan tempat ia disuntik, dibius, dan disilet. Wuih!
"Setiap hari Mano nggak bisa tidur. Paling lama empat jam. Takut disuntik diam-diam atau dikasih obat," jelas Manohara Odelia Pinot ditemani ibunya, Daisy Fajarina, saat menggelar jumpa pers di kantor Laskar Merah Putih, Jalan Petojo Selatan, Roxy, Jakarta Pusat, Minggu (31/5) siang. Rasa takut itu kini berganti kegembiraan. Sebab ia sudah bisa meninggalkan kamar penyiksaan yang menakutkan. "Senang bisa meninggalkan kamar khusus yang menyeramkan itu. Soalnya selama di kamar tersebut Mano pernah dibius. Meski ada pembantu yang tetap baik," ujar Manohara sambil tersenyum. Tak hanya dibius saja, Manohara juga pernah merasakan disilet bagian dadanya dan mendapatkan perilaku seks menyimpang dari Tengku Muhammad Fakhry. "Semua penyiksaaan benar. Mulai disilet-silet. Takut sex abuse yang dilakukan setiap hari," katanya. [aji]
31/05/2009 - 13:30
EKSKLUSIF
Manohara Ingin Selamanya di Indonesia
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Manohara Odelia Pinot berterima kasih kepada duta besar dan polisi di Singapura. Tanpa bantuannya, Manohara tak akan bisa pulang ke Indonesia. Kini Manohara ingin tinggal bersama ibu dan keluarganya, selamanya di Indonesia. "Menteri Perrtahanan Malaysia memang sempat memanggil dan berusaha menahan, Mano bilang nggak, pulang saja ke Indonesia. Nggak ada alasan untuk ngomong sama mereka. Mano hanya mendengarkan Dubes Singapura yang bilang Mano boleh pulang," jelas Manohara Odelia Pinot ditemani ibunya,Daisy Fajarina, saat menggelar jumpa pers, di kantor Laskar Merah Putih, di Jalan Petojo Selatan, Roxy, Jakarta Pusat, Minggu (31/5) siang. Manohara juga mengucapkan terima kasih untuk polisi Singapura yang sudah turut membantunya. Tanpa dukungan itu, Manohara tak akan mungkin bisa pulang ke Indonesia. "Polisi Singapura sangat membantu. Alhamdulillah sekali. Tanpa dukungan mereka Mano tak mungkin kembali ke Indonesia," ujar Manohara memperlihatkan kebahagiaannya. Kenyataan itu yang membuat Manohara ingin selamanya tinggal di Indonesia. "Very long time. Ingin selamanya di Indonesia. Pingin sekolah dan kuliah lagi di sini. Mano tak ingin kembali lagi ke sana," katanya penuh keyakinan.[aji]
31/05/2009 - 12:48
EKSKLUSIF
Disiksa Fakhry, Manohara tak Dendam
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Manohara Odela Pinot akhirnya mengaku tentang penyiksaan yang dilakukan suaminya, Tengku Muhammad Fakhry. Semuanya terungkap saat Manohara menggelar jumpa pers di kantor Laskar Merah Putih, di kawasan Roxy, Jakarta Barat, Minggu (31/5) siang. "Kebetulan ada ulang tahun Sultan, jadi Mano ikutan bikin kue. Tapi yang pasti Mano memang tersiksa. Selebihnya Mano cukup tahu. Soalnya banyak cerita personil dari keluarga kerajaan," jelas Manohara Odelia Pinot, saat menggelar jumpa pers, di Kantor Laskar Merah Putih, di Jalan Petojo Selatan, Roxy, Jakarta Pusat, Minggu (31/5) siang. Kejadian ini tak membuat Manohara merasa benci dan dendam. Manohara berbesar hati agar dirinya tenang hati. "Benci dan dendam Mano sama sekali tidak ada. Mano nggak mau pikiran. Capek sendiri. Ngapain dipikirin terus, nanti stres," ungkapnya. Manohara memang lebih memilih meninggalkan suaminya, Tengku Muhammad Fakhry. Manohara lebih ingin berkumpul bersama ibunya, Daisy Fajarina dan keluarganya di Jakarta, Indonesia. [aji]
26/05/2009 - 19:01
EKSKLUSIF
Datuk Khadar tak Suka Pemberitaan Manohara
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Pemberitaan yang kurang menyenangkan seputar kasus Manohara Odelia Pinot ditanggapi utusan Sultan Kelantan, Datuk Khadar Syah dengan rasa tidak sukanya. Atas apa yang terjadi, Datuk sudah tak sabar untuk bertemu Manohara, guna menyelesaikan masalahnya. "Orang sana (Kelantan Malaysia, red) merasa bersalah atas pemberitaan. Sejauh ini dia disiksa atau dikurung atau nggak boleh pulang kita tak tahu. Sejauh ini hanya spekakuasi," jelas Datuk Khadar Syah, saat ditemui di Grand Hyatt Hotel, Plasa Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Selatan, Selasa (26/5) sore. Datuk Khadar Syah melakukan semua ini atas dasar ingin meluruskan pemberitaan tidak menyenangkan menyangkut kasus Manohara.
"Saya sebagai warga negara Malaysia, tak suka pemberitaan ini. Saya tak sabar ingin bertemu Manohara secepatnya," tegas Datuk. Menyudahi pembicaraan Datuk Khadar Syah menyatakan, "Kalau bisa bertemu dengan Manohara nanti, saya akan tanya. Saya ingin mendapat informasi tentang Manohara," pungkasnya.[aji]
26/05/2009 - 18:22
EKSKLUSIF
Manohara, Are You Happy?
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Konflik Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina dan Tengku Muhammad Fakhry tak diketahui utusan Sultan Kelantan, Datuk Khadar Syah. Kenyataan itu yang membuat Datuk tak sabar untuk bertemu Manohara dan bertanya, are you happy? "Kemungkinan kan, ada kesalahan dari salah satu pihak. Ada konfllik rumah tangga. Dia nangis kenapa, kita nggak tahu," jelas Datuk Khadar Syah, saat ditemui di Grand Hyatt Hotel, Plasa Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Selatan, Selasa (26/5) sore.
Datuk Khadar Syah memilih berusaha untuk bisa bersikap bijak. Datuk dengan Manohara Odelia Pinot baru berbicara hari ini saja. "Karena hari ini baru mendengar dari Mano. Dia nggak mungkin bicara banyak karena ada orang," aku Datuk. Rasa ingin tahu Datuk Khadar Syah pun mesti harus tertahan sampai Kamis atau Jumat besok. Datuk Khadar Syah mengatakan, "Jika bertemu Manohara pada Kamis atau Jumat nanti, saya sendiri ingin bertanya langsung sama Mano, are u happy? Tapi saya tak sentuh perkara itu. Yang saya inginkan bertemunya ibu dan anak. Saya ingin selesaikan masalah ini secara kekeluargaan." [aji]
26/05/2009 - 17:17
EKSKLUSIF
Menangis, Manohara Akui Butuh Pertolongan
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Komunikasi Daisy Fajarina dengan puteri tercintanya, Manohara Odelia Pinot akhirnya terjadi. Manohara menangis dan mengeluh kondisi dirinya yang kurang baik. Lebih dari itu, Manohara yang menumpahkan rasa rindunya itu, mengaku butuh pertolongan. "Kita tidak terlalu banyak bicara melalui telepon. Manohara hanya menangis dan dia tak berbicara banyak dengan saya. Hanya kira-kira 5-10 menit," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, saat ditemui di Grand Hyatt Hotel, Plasa Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Selatan, Selasa (26/5) sore. Dalam pembicaraan itu terungkap bahwa Manohara sangat membutuhkan pertolongan dan rindu ingin bertemu. "Manohara berbicara rindu dan butuh ditolong. Dia juga bilang ingin bertemu. Dari dua pertanyaan saya, Mano kamu baik-baik saja? Dia bilang 'nggak'. Manohara kamu sakit? 'Iya' katanya," terang Daisy dalam mata yang berkaca-kaca. Pernyataan Manohara yang menjelaskan kondisi yang kurang baik itu sayangnya tak bisa lebih banyak tergali lagi. Pasalnya, percakapan Daisy dan Manohara dibatasi suami Manohara, Tengku Muhammad Fakhry.
"Setelah itu saya tak lagi bisa bicara. Saya yang mau pamitan mengucapkan bye tak bisa lagi. Tengku (suami Manohara, red) bilang 'sudah-sudah ngomongnya'. Namun begitu saya berterima kasih sudah mendapatkan kesempatan," pungkas Daisy. [aji]
26/05/2009 - 16:34
EKSKLUSIF
Akhirnya Daisy Bertemu Manohara di Kelantan
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Kesepakatan sudah terjadi antara ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina dengan utusan Kesultanan Kelantan Datuk Khadar Syah, soal pertemuan Daisy dengan Manohara. Pertemuan akan berlangsung Kamis atau Jumat mendatang. Akhirnya.... "Saya mewakili Kesultanan Kelantan datang untuk menyelesaikan masalah. Saya datang langsung bertemu ibu Daisy. Saya utusan untuk menyelesaikan kasus Manohara," jelas Utusan Sultan Kelantan Datuk Khadar Syah, saat ditemui di Grand Hyatt Hotel, Plasa Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Selatan, Selasa (26/5) sore. Datuk Khadar Syah akhirnya bisa bertemu ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina. Terjadi kesepakatan untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. "Selesai mendengarkan ibu Daisy, saya akan langsung bertemu dengan Tengku Temenggung (Sultan Kelantan, red). Soalnya, Tengku bilang sebagai orang tua akan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan," ungkap Datuk. Pertemuan antara Daisy, Datuk, Manohara dan suaminya, Tengku Muhammad Fakhry akan berlangsung di Kelantan, Kamis, atau Jumat mendatang. "Rencananya kami akan mengusahakan pertemuan antara Manohara, Tengku Muhammad Fakhry dan ibu Daisy hari Kamis atau Jumat besok," kata Datuk. [aji]
Pihak Manohara Kumpulkan Bukti-bukti Kekerasan
Liputan 6 - Senin, Juni 1
Liputan6.com, Jakarta: Pengacara Manohara Pinot, Afrian Dontjol, mengatakan, Senin (1/6), sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan kasus kekerasan yang dilakukan Tengku Muhammad Fachry, suami Manohara dan pangeran di Kesultanan Kelantan, Malaysia, terhadap kliennya.
ADVERTISEMENT
Setelah bukti-bukti itu telah terkumpul, pihak mereka bakal membuat laporan ke pihak kepolisian Malaysia dan Indonesia. Mereka juga akan meminta bantuan Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur. "Kami akan memperkarakan ini secara pidana dan perdata," kata Afrian. Bersamaan dengan itu, gugatan cerai juga dilayangkan.(YUS)
26/05/2009 - 08:58
EKSKLUSIF
Daisy Pasrah Ratna tak Bantu Kasus Manohara
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Pencabutan dukungan dan bantuan terhadap kasus Manohara Odelia Pinot dari Ratna Sarumpaet Crisis Centre tak dipermasalahkan Daisy Fajarina. Daisy pasrah karena itu sudah menjadi hak siapa pun. "Terima kasih kalau mau membantu. Mereka mau mencabut bantuannya kami tidak memaksa. Itu hak mereka," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, kepada INILAH.COM saat ditemui di kediamannya, Jalan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta Barat, Senin (25/5). Daisy Fajarina menyatakan itu sebagai jawaban atas pencabutan bantuan dan dukungan Ratna Sarumpaet Crisis Centre terhadap dirinya dalam kasus Manohara. "Saya nggak masalah. Selama ini polisi masih fine aja. Lagi pula ini kan, masalah saya, bukan masalah Ratna," ungkap Daisy. Kini Daisy hanya bisa berpasrah diri. Daisy pun tidak mempermasalahkan pernyataan Ratna yang mengatakan ia tak serius dalam memperjuangkan kasusnya. "Ya, terserah mau bilang apa. Kalau dia bilang nggak serius, dia nggak tahu apa yang saya rasakan. Kalau sakit mau diapakan," terangnya. [aji]
26/05/2009 - 11:02
EKSKLUSIF
Wah... Ibu Manohara Ketergantungan Obat
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Kasus Manohara Odelia Pinot, ternyata menguras energi Daisy Fajarina. Dua bulan lebih memperjuangkan nasibnya untuk bisa bertemu Manohara membuatnya harus sakit dan tergantung obat-obatan. Hal itu yang membuat Daisy jadi tak jadi bertemu Ratna Sarumpaet. "Maaf, saya ini bukan robot, tetapi hanya manusia biasa. Bahkan, saya sudah susah tidur sejak dua bulan belakang ini. Saya selalu dibantu obat-obatan," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, kepada INILAH.COM, kemarin (25/5), saat ditemui di kediamannya, Jalan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta Barat. Ketergantungan obat-obatan karena fisik tak kuat itu yang membuat Daisy benar-benar tak bisa memaksakan dirinya. "Ya, kalau orang fisiknya nggak kuat nggak bisa dipaksakan. Saya benar-benar sedang kurang sehat," ungkapnya. Menyudahi pembicaraan Daisy mengatakan tentang dirinya yang belum bisa bertemu dengan Ratna Sarumpaet menyangkut kasusnya. Daisy pun akhirnya tak memberikan apa-apa yang dibutuhkan Ratna untuk membantu dirinya. "Saya nggak mau sampai sana tapi nggak bisa memberikan apa-apa," pungkasnya.[aji]
26/05/2009 - 10:08
EKSKLUSIF
Soal Ratna, Daisy Tuduh Kisruh Orang Ketiga
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Perbedaan yang terjadi antara Daisy Fajarina dengan Ratna Sarumpaet dalam menangani kasus Manohara Odelia Pinot, lebih karena masalah komunikasi. Dugaan Daisy permasalahan ini ada karena hadirnya orang ketiga yang memperkeruh suasana. "Bukti pesan SMS sudah saya berikan. Namun kalau tiket sama baju, memang belum saya berikan karena fisik yang nggak kuat, karena kesehatan tak baik," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, kepada INILAH.COM, Senin (25/5), saat ditemui di kediamannya, Jalan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta Barat. Daisy menyatakan itu menjawab pernyataan Ratna yang mengatakan dirinya belum juga memberikan bukti pesan SMS, baju ada bercak darah Manohara dan tiket perjalanan. Atas yang terjadi ini, Daisy menganggapnya sebagai salah komunikasi semata.
"Maaf saja kalau salah komunikasi. Mungkin Mbak Ratna nggak mengerti kondisi saya seperti apa. Padahal komunikasi kita minggu kemarin baik-baik saja," terangnya. Daisy pun melakukan bantahan lain menyangkut kasus Manohara. Daisy mengaku sama sekali tak menyatakan apa pun tehadap hubungannya dengan Ratna Sarumpaet Crisis Centre menyangkut kasus Manohara. "Saya nggak pernah ngomong begitu sama mbak Ratna. Saya biasa-biasa aja. Mungkin ada orang ketiga yang bikin kisruh," paparnya. [aji]
25/05/2009 - 16:40
EKSKLUSIF
Tak Ada Bukti Baju Bercak Darah Manohara
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Daisy Fajarina tak juga memberikan dua bukti kasus Manohara Odelia Pinot yang diucapkannya. Tak ada baju bercak darah Manohara dan bukti pesan SMS dari Tengku Muhammad Fakhry, suami Manohara. Atas apa yang terjadi, Ratna anggap kesaksian Daisy tak ada. "Ada baju Mano yang ada bercak darah waktu Manohara disiksa di kapal. Lantas ada pesan SMS dari Tengku yang minta maaf. Tapi itu semuanya tidak ada bukti," jelas Ratna Sarumpaet bersama tim pengacara dari Ratna Sarumpaet Crisis Centre, saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/5) siang. Kenyataannya, Daisy sampai sekarang tak juga menemui Ratna untuk memberikan bukti-bukti atas apa yang sudah dikatakannya. "Kesaksian Daisy sendiri nggak pernah ada. Sampai saat ini," ungkap Ratna.
Mengakhiri pembicaraan, Ratna justru semakin bingung dan kecewa dengan sikap Daisy. Pasalnya, Daisy yang tadi pagi (25/5) diberitahu tentang dirinya yang akan mendatangi Bareskrim Mabes Polri, hanya diam tak merespon apa pun. "Tentang ini, saya sudah kabarin semuanya dan dia sama sekali nggak komentar apa-apa," pungkas Ratna.[aji]
25/05/2009 - 16:16
EKSKLUSIF
Ratna Kecewa Ibu Manohara Tak Ada Bukti
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Pernyataan ibu Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina yang menyebutkan Manohara dianiaya, disiksa, dan dipaksa, sampai sekarang tak ada buktinya. Ratna yang awalnya berniat membantu dibuat bingung dan kecewa. "Daisy bilang ke Ratna, Mano sudah disundut-sundut dan disterum. Saya tanya, kamu tahu darimana? Dia bilang dari Mano sendiri. Jelas kalau begitu berarti hubungan komunikasi nggak putus," jelas Ratna Sarumpaet bersama tim pengacara dari Ratna Sarumpaet Crisis Centre, saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/5) siang. Rasa kecewa bercampur bingung langsung dirasakan Ratna. Semakin bertambah kecewa lagi, karena barang bukti yang dijanjikan Daisy tak juga ada. Ratna mengatakan, "Daisy bilang ada penganiayan, kekerasan, dan pernikahan paksa. Tetapi sampai saat ini tak ada bukti yang ia berikan. Lantas setiap disuruh datang, alasannya selalu sakit. Tapi saya lihat dia bisa wawancara sana-sini." Ratna pun akhirnya memberikan saran untuk Daisy. Ratna berpesan agar Daisy fokus dan serius dengan kasusnya. "Kalau mau serius, harusnya dia fokus di Mabes. Bukan minta bantuan Datuk A atau Datuk B," tegas Ratna. [aji]
25/05/2009 - 15:36
EKSKLUSIF
Demi TKI, Ratna tak Bantu Kasus Manohara
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Pencabutan komitmen Ratna Sarumpaet Crisis Centre terhadap kasus Manohara yang dilaporkan ibundanya, Daisy Fajarina, ternyata karena Ratna peduli atas nasib ratusan ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. "Ini menyangkut nama bangsa Indonesia. Ada ribuan bahkan ratusan ribu TKI yang bekerja di sana (Malaysia, red)," jelas Ratna Sarumpaet bersama tim pengacara dari Ratna Sarumpaet Crisis Centre, saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/5) siang. Ratna tetap berharap adanya kejujuran dan ibunda Manohara Odelia Pinot, atas kasus yang ia laporkan. Jika tidak benar akan berakibat pada nasib para TKI yang ada di Malaysia. "Jelas kalau ini bohong, akan berdampak pada TKI kita," tegas Ratna. Atas kasus Manohara dan apa yang kini terjadi dan ia alami sendiri, Ratna bingung dan kecewa. nnya, saya memang bingung dan kecewa," katanya.[aji]
"Keny 25/05/2009 - 15:11
EKSKLUSIF
Ratna Cabut Bantuan Kasus Manohara
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Kasus Manohara Odelia Pinot memasuk babak baru. Ratna Sarumpaet Crisis Centre mencabut komitmen membantu kasus itu. Penyebab pencabutan gugatan itu karena ibu Manohara, Daisy Fajarina selaku pemilik kasus, sama sekali tak bekomitmen. "Kita tidak lagi membantu kasus Manohara. Yang dicabut adalah komitmen kita terhadap kasus Manohara. Kita lelah membujuk ibu Daisy untuk tetap punya komitmen," jelas Ratna Sarumpaet bersama tim pengacara dari Ratna Sarumpaet Crisis Centre, saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/5) siang. Ratna bersikap tegas seperti ini karena Daisy Fajarina, selaku orang yang berkasus, sama sekali tak serius menyelesaikan masalahnya. Ratna yang terlihat kecewa mengatakan, "Yang berkasus dia. Kok, saya yang ngejar-ngejar dia. Seharusnya dia yang mengejar saya." Ratna pun memberikan contoh yang lebih nyata tentang ketidakseriusan Daisy Fajarina dalam menyelesaikan kasus menyangkut puterinya, Manohara Odelia Pinot. "Kalau kamu percaya sama saya, pasti perkembangan Mano, kamu SMS kepada saya. Jelas saya dibutuhkan ketika ada hambatan dari pihak hukum atau dari kekekuasaan. Tapi kalau begini, ya, saya cabut saja," tegas Ratna. [aji]
EKSKLUSIF
Daisy Tuntut Hukum, Endang Meradang
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Pernyataan tentang Manohara baik-baik saja dari Endang S. Taurina, justru salah ditanggapi ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina. Endang dinilai telah menyudutkannya. Endang pun bakal diperkarakan Daisy secara hukum. Jelas, itu bikin Endang emosi. "Wah, kita tidak menjelek-jelekan, untuk apa dituntut. Kita berbicara apa adanya. Fakta," jelas Endang S. Taurina, kepada INILAH.COM, saat ditemui di City Walk Sudirman, Jalan Dr. Satrio, Jakarta Pusat, Minggu (24/5) malam. Pernyataan Endang itu menjawab kabar dirinya yang akan dituntut ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, karena peryataannya tentang Manohara kepada media dinilai sudah menyudutkan pihak Daisy. Atas tuntutan Daisy yang rencananya akan diperkarakan secara hukum itu, emosi Endang terlihat meninggi. Nada bicara Endang pun terdengar meradang. "Saya nggak mau komentar. Tapi, saya pingin tahu," tegas Endang terdengar dalam nada penuh emosi. Endang berani mengatakannya, karena merasa apa yang ia lakukan masih dalam koridor kewajaran. Endang pun jadinya tak mempermasalahkan apa yang nantinya bakal dilakukan Daisy yang masih terus berjuang untuk bisa bertemu Manohara. "Saya tidak mempermasalahkannya," pungkasnya. [aji]
25/05/2009 - 10:54
EKSKLUSIF
Kasus Manohara, Endang Dituduh Cari Untung
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Keterangan Endang S Taurina tentang Manohara, ternyata berbuntut panjang. Ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina menuduhnya mencari keuntungan. Tentang itu, Endang berpikir sebaliknya. Apa yang ia katakan adalah menyampaikan berita bahagia. "Apa yang saya lihat memang tak direkayasa. Tidak ada untungnya buat saya. Saya tak bisa memberikan informasi lebih. Di sini saya cuma berusaha membantu. Yang saya sampaikan adalah memberitahukan kebahagian bukan sebaliknya," jelas Endang S Taurina, kepada INILAH.COM, saat ditemui di City Walk Sudirman, Jalan Dr. Satrio, Jakarta Pusat, Minggu (24/5) malam. Endang sebenarnya mengharapkan informasi yang ia ketahui dan ia sampaikan tentang Manohara Odelia Pinot bisa menenangkan hati dan pikiran Daisy Fajarina. Bukannya malah jadi dituduh mencari keuntungan dari Kasus Manohara. Lebih dari itu, Endang berharap pertemuan antara Manohara dan Daisy bisa terjadi.
"Apa yang saya sampaikan mungkin bisa bermanfaat bagi ibu Manohara, ibu Daisy. Yang saya sayangkan, sudah banyak usahanya ibu Daisy, tapi belum berhasil. Saya yakin pasti banyak jalan keluarnya. Saya mengharapkan masalah ini selesai dan mereka bisa bertemu," papar Endang terseyum penuh harap. Sikap dan tindakan Endang terhadap Manohara dan keluarga, sama sekali tak memiliki kepentingan apa pun. Apalagi ini menyangkut kasus keluarga. Mengingat Endang bertemu Manohara, karena kebetulan diundang untuk bernyanyi. "Jujur itu masalah internal keluarga, jadi saya tak mau ikut campur. Biar pun sebenarnya saya ingin sekali membantu. Saat itu, yang pasti saya hanya menyanyi dan tak ada kepentingan lain. Beberapa hari setelah bertemu itu, baru berita tentang kasus Manohara keluar," aku Endang.[aji]
25/05/2009 - 09:59
EKSKLUSIF
Endang Lihat Manohara tidak dalam Tekanan
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Endang S Taurina bercerita tentang Manohara Odelia Pinot apa adanya. Endang melihat Manohara Odelia dalam keadaan baik-baik saja dan tidak dalam tekanan. Pihak Kesultanan Kelantan mengatakan Manohara kerap jalan dan nonton bola bersama. "Saat itu saya tidak berpikir apa pun, apalagi curiga. Saya tidak melihat dia ada tekanan. Saya melihat dari satu sisi, karena baru pertama kali melihat. Saat itu saya masih tahu dan sadar diri kasih batasan karena dia bersanding dengan sultan," jelas Endang S Taurina kepada INILAH.COM, saat ditemui di City Walk Sudirman, Jalan Dr Satrio, Jakarta Pusat, Minggu (24/5) malam. Endang yang hadir saat perayaan ulang tahun Sultan Kelantan, sama sekali hanya bernyanyi. Endang tak berpikir Manohara yang ia lihat baik-baik saja, ternyata dikabarkan diculik. "Saya kaget adanya penculikan terhadap Manohara. Saya pikir salah cetak berita. Saya sempat menghubungi keluarga Sultan, katanya Manohara baik-baik saja. Mereka masih sering jalan bareng dan nonton bola," ungkap Endang sambil tersenyum. Biduanita melankolis ini sebenarnya tak tahu sama sekali tentang permasalahan yang menyangkut Manohara. "Seandainya saat itu saya tahu masalahnya, saya ingin menolong. Sesungguhnya saya tak tahu sedalam-dalamnya ibu Manohara ada masalah," kata Endang. [aji]
25/05/2009 - 08:28
EKSKLUSIF
Endang S Taurina Bicara Kasus Manohara
Supriyanto
INILAH.COM, Jakarta - Terus bergulirnya kasus Manohara Odelia Pinot, Endang S Taurina mengakui kenal dan bertemu Manohara, saat menyanyi di acara ulang tahun Sultan Kelantan. Pertemuan itu membuat penyanyi pop terkenal era 1980-an ini mempunyai cerita tentang Manohara. "Saya nggak mau ikut campur. Saya tak membela siapa pun. Saya hanya bicara fakta. Memang itu yang saya lihat. Tidak dilebih-lebihkan. Di sana Manohara dihargai. Kita sebagai orang Indonesia bangga, karena Manohara duduk dengan Sultan," jelas Endang S. Taurina, kepada INILAH.COM, saat ditemui di City Walk Sudirman, Jalan Dr. Satrio, Jakarta Pusat, Minggu (24/5) malam. Endang merasa apa yang ia lihat memang seperti itu kenyataannya. Apalagi saat itu, Endang yang diundang bernyanyi di acara ulang tahun Sultan Kelantan, 31 Maret sampai 1 April 2009, baru pertama kali bertemu dengan Manohara Odelia Pinot. "Saya diundang menyanyi ulang tahun Sultan. Disana saya bertemu Sultan, termasuk bertemu Manohara. Saat itu saya baru mengenal Manohara untuk pertama kali," papar Endang dengan meyakinkan. Pertemuan pertama itu justru membuat penyanyi pop terkenal era 1980-an ini terkesima akan kecantikan Manohara. Endang mengatakan, "Sebagai orang yang baru kenal dan sesama bangsa Indonesia, saya hanya bilang apa kabar dan kamu cantik sekali. Lebih dari itu tidak."[aji]
24/05/2009 - 09:27
EKSKLUSIF
Wah! Daisy Gagal Bertemu Manohara
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Rencana Daisy Fajarina bertemu puterinya Manohara Odelia Pinot, sepertinya harus tertunda. Pasalnya, Datuk Khadar Syah, mediator Daisy dengan pihak Kerajaan kelantan belum berbicara dengan Sultan Ismail Petra yang sedang koma. Wah... gagal lagi? "Harusnya hari ini (Sabtu, 23/5) Datuk bertemu dengan Sultan. Tapi karena sakit dan beliau masih koma, hal itu harus ditunda lagi," jelas Ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina kepada INILAH.COM, saat ditemui di kediamannya, Jalan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (23/5). Gagalnya Daisy bertemu Manohara, juga karena adanya kabar kesehatan Manohara sedang terganggu. "Kata Datuk, Manohara sedang sakit flu atau panas. Datuk sempat melihat, namun tidak berbicara. Mudah-mudahan kabar itu tidak direkayasa," ujar Daisy. Meski kepastian bertemu dengan Manohara masih misterius, Daisy masih mencoba terus bersabar dan mengerti kondisi yang saat ini sedang terjadi. "Saya sangat mengerti dengan kondisi Sultan yang masih dirawat di ICU. Kami mengerti kalau konsentrasi mereka terbagi ke situ," pungkas Daisy [fei/aji]
18/05/2009 - 11:43
EKSKLUSIF
Daisy dan LMP Terus Berjuang Demi Manohara
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Daisy Fajarina dibantu Laskar Merah Putih (LMP) akan terus berjuang agar bisa bertemu puteri tercintanya, Manohara Odelia Pinot. Atas nama harga diri bangsa, Daisy dan LMP akan menempuhnya dengan berbagai macam cara. "Soal sweeping itu sebenarnya tidak ada. Yang benar, saya dan Laskar Merah Putih (LMP) terus berjuang agar bertemu Manohara," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, kepada INILAH.COM dikediamannya, di Kemanggisan, Jakarta Barat, Minggu (17/5) malam. Ketegasan Daisy yang didukung LMP tak lain lebih sebagai bentuk pembelaaan harga diri bangsa. "Saya dan LMP menganggap ini masalah harga diri bangsa. Intinya, saya harus bertemu Manohara," tegas Daisy. Sikap dan prinsip itulah yang akhirnya membuat Daisy tetap bersikeras untuk bisa bertemu Manohara. "Tapi yang pasti saya akan cari dan tempuh cara apupun agar bisa bertemu Manohara," ujarnya.[aji]
18/05/2009 - 10:55
EKSKLUSIF
Demi Bertemu Manohara, Kini Daisy tak Berkoar
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Janji Datuk Kadarsah akan mempertemukan Daisy dengan Manohara Odelia Pinot, membuat ia bersabar menunggu. Daisy pun bersabar untuk tidak lagi berkoar-koar atau banyak bicara. Kini Daisy lebih banyak diam. "Dia berjanji akan mengurus semuanya. Paling lama dua minggu dari sekarang, dia akan berusaha mempertemukan saya dengan Manohara," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, kepada INILAH.COM, di kediamannya, di Kemanggisan, Jakarta Barat, Minggu (17/5) malam. Janji Datuk Kadarsah itu benar-benar dipegang Daisy. Demi janji itu, Daisy rela menunggu dan tak lagi lantang bicara. "Saya terima dan sabar menunggu. Untuk itu, saya diminta tak berkoar-koar atau banyak bicara. Makanya saya sekarang memilih diam," tutur Daisy. Pilihan sikap itu karena Daisy ingin sekali bertemu putri tercintanya, Manohara Odelia Pinot. "Sebagai seorang ibu saya sangat merindukan Manohara. Saya sangat yakin bertemu Manohara. Tinggal masalah waktu saja. Saya mengatakan ini sebagai seorang ibu," katanya penuh harap. [aji]
18/05/2009 - 09:57
EKSKLUSIF
Suami Manohara tak Gubris, Daisy Minta Bantuan Datuk
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Daisy Fajarina tetap berusaha bisa bertemu anaknya, Manohara Odelia Pinot. Setelah telepon Daisy tak digubris Tengku Muhammad Fakhry, ia menempuh cara lain. Kali ini, Daisy mengharapkan bantuan pihak netral, Datuk Kadarsah. Berhasilkah? "Saya nggak tahu siapa orang yang bisa dihubungi yang memiliki akses langsung dengan Manohara," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, kepada INILAH.COM di kediamannya, di Kemanggisan, Jakarta Barat, Minggu (17/5). Fakta itu membuat Daisy kerap berusaha menghubungi suami Manohara, Tengku Muhammad Fakhry melalui telpon selular. "Saya terus berusaha menghubunginya. Sampai saat ini Fakhry tak pernah angkat telpon dari saya. Padahal teleponnya nyambung," ungkap Daisy dalam nada lirih. Tak lantas patah semangat, Daisy pun berusaha meminta pertolongan banyak pihak. Salah satunya Datuk Kadarsah. "Saya kenal Datuk Kadarsah. Dia orang netral. Dia berjanji membantu saya untuk bisa bertemu Manohara," papar 18/05/2009 - 08:30
EKSKLUSIF
Sultan Kelantan Koma, Ibunda Manohara Kirim Bunga
Ferry Noviandi
INILAH.COM, Jakarta - Daisy Fajarina harus bersabar agar bertemu Manohara Odelia Pinot, karena Sultan Kelantan sakit parah dan koma. Kenyataan itu jusru membuat Daisy menjadi peduli dan prihatin. Tanpa banyak kata, Daisy mengirim bunga untuk kesembuhan Sultan Kelantan. "Beliau memang punya penyakit asma, tetapi saya tak tahu sakitnya apa. Katanya parah dan sedang koma," jelas ibunda Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, kepada INILAH.COM, di kediamannya di Kemanggisan, Jakarta Barat, Minggu (17/5) malam. Kepedulian dan keprihatinan Daisy muncul setelah dirinya mengetahui sakitnya Sultan Kelantan, Tuanku Ismail Petra Ibni Almarhum Sultan Yahya Petra melalui pemberitaan internet. Tanpa panjang kata, Daisy langsung menelpon asisten Sultan dan mengirimkan bunga.
"Saya tahu dari internet. Saya langung telepon asistennya. Setelah itu saya langsung kirimkan bunga yang saya pesan langsung dari Kelantan. Saya berharap kesembuhan untuk Sultan. Senangnya, Bunga itu sudah diterima Sultan," ungkap Daisy.
Atas sakitnya Sultan Kelantan yang dirawat di RS Universitas Sains Malaysia (HUSM) Kota Bharu tersebut, akhirnya mau tak mau menghambat sementara keinginan Daisy untuk bertemu Manahora. Mengingat pihak Sultan belum mendapat izin bertemu dengan Manohara dan Fakhry. "Dia bilang tak bisa bantu. Belum dapat izin. Saya mengerti itu, apalagi sultan sedang sakit parah," tutur Daisy.[aji]
Daisy. [aji]
14/05/2009 - 19:23
Mertua Manohara Masuk RS
INILAH.COM, Malaysia - Mertua model belia Manohara Odelia Pinot dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM) Kota Bharu. Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra Ibni Almarhum Sultan Yahya Petra diduga akibat kelelahan. Sultan Kelantan yang berumur 59 tahun dimasukkan ke rumah sakit Kamis (14/5), sekitar pukul 15.00 waktu Kelantan, Malaysia. Dia dikabarkan sempat terjatuh di rumahnya. Menurut kantor berita Bernama, Gubernur atau Menteri Besar Kelantan Nik Abdul Aziz Nik Mat menjenguk ayah Tengku Fakhry, suami Manohara itu, sekitar pukul 16.00 WM. Banyak juga beberapa pejabat negeri Kelantan yang datang menjenguk. Nik Abdul Aziz mengatakan, Sultan dalam keadaan stabil. Dia minta rakyat Kelantan mendoakan kesehatan sultan agar cepat sembuh. Hingga kini Istana Kelantan belum mengeluarkan pernyataan pers apapun mengenai penyebab sakitnya Sultan. Wakil Dirut HUSM, Dr Rosdi Abdul Rahman mengatakan, keadaan sultan sudah stabil tetapi enggan mengungkapkan penyebab penyakit bapak mertua Manohara itu. [*/ana]

Tidak ada komentar: