Jumat, 10 Juli 2009

Belum Waktunya Ucapkan Selamat kepada SBY

Jumat, 10/07/2009 15:13 WIBWarta No. 1
Belum Waktunya Ucapkan Selamat kepada SBY-Boediono
Adv - detikNews
Jakarta - Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo (TKN-MP) melihat belum waktunya untuk memberikan ucapan selamat kepada pemenang Pemilu Presiden 2009 bila hasil penghitungan suara manual versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum secara resmi diumumkan."Rekapitulasi hitungan manual KPU merupakan acuan baku dan tolak ukur utama hasil penghitungan suara Pemilu. Sebelum itu, belum ada yang layak menyandang predikat sebagai pemenang Pemilu Presiden 2009," ujar Penasihat TKN-MP, Pramono Anung Wibowo di Jakarta, Kamis (9/7).Menurut Pramono, sikap tersebut merupakan tindakan yang taat hukum. "Kenapa Mega-Prabowo belum menyampaikan (ucapan selamat), karena memang kita harus taat dan tuntuk pada ukuran main, Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008," jelas Sekjen DPP PDI Perjuangan ini. Ia juga meminta agar masyarakat luas bersabar menunggu pengumuman resmi dari KPU. Menanggapi pelaksanaan pilpres, Mega-Prabowo sangat menyayangkan banyaknya pelanggaran dan kecurangan. Megawati juga menyoroti DPT pilpres yang sangat dikhawatirkan menjadi sumber persoalan dalam Pemilu Presiden ternyata benar-benar terjadi. "Kami terus-menerus menerima pengaduan. Kecurangan-kecurangan terjadi dengan cukup banyak dan merata di semua daerah, dan bervariasi," tandas Putri Bung Karno ini.Lebih jauh Megawati menilai pelaksanaan pilpres kali ini jauh dari yang diharapkan. "Pelaksanaan Pemilu Presiden tahun ini berlangsung dengan tampilan demokrasi semu, meninggalkan esensi dan kualitas demokrasi yang sejatinya dipegang teguh seluruh pihak yang terlibat dalam proses maupun saat penyelenggaraan Pemilu, termasuk kandidat pilpres lainnya," ujarnya.Terkait carut-marutnya DPT dan banyaknya kecurangan selama pilpres 2009 ini, secara moral pasangan Mega-Prabowo menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai legitimasi hasil pilpres 2009 nanti. "Semua kami serahkan sepenuhnya kepada rakyat untuk menilainya," imbuh Pramono Anung. (adv/adv)

Tidak ada komentar: