Rabu, 08 Juli 2009

Perhitungan Cepat dan Hasil Pilpres 1 (Detik.com)

Rabu, 08/07/2009 15:54 WIB Hormati Hasil Quick Count, JK Masih Tunggu Penghitungan KPU Gunawan Mashar - detikPemilu

Video Terkait
JK Nyontreng Beserta Keluarganya
Foto Terkait
JK-Mega Mencontreng Jakarta - Meski semua penghitungan cepat (quick count) menempatkan capres Jusuf Kalla berada di urutan buncit, namun capres dari Partai Golkar-Hanura tersebut masih menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU."Kami menghargai hasil quick count. Tapi kita masih menunggu hasil formal dari KPU," ujar JK di markasnya di Jl Ki Mangunsarkoro, Jakarta, Rabu (8/7/2009).JK mengatakan sejauh ini laporan hasil suara JK-Wiranto di daerah-daerah, termasuk di Sulawesi, masih menunjukkan hasil positif. Sehingga JK meminta agar publik tidak terlalu percaya dengan hasil suara quick count."Sejauh ini di daerah masih positif. Hasil quick count tidak seperti di lapangan. Tapi yang dijadikan formal adalah KPU," imbuh JK. ( anw / nrl )
Rabu, 08/07/2009 15:52 WIB SBY Menang Quick Count Hatta: Di Mana Kecurangannya? Luhur Hertanto - detikPemilu

Bogor - Pihak kompetitor bisa jadi akan menggugat perolehan dukungan suara telak SBY-Boediono. Tim pemenangan meyakini tidak ada manipulasi suara rakyat dalam Pilpres 2009."Di mana kecurangannya? Rakyat bisa melihat dan semuanya transparan," kata Hatta Rajasa, ketua tim SBY di Cikeas, Bogor, Rabu (8/7/2009).Bima Arya, wakil ketua dewan pakar tim SBY-Boediono, tidak menutup ada suara minor dari kompetitor. Menurut dia setiap upaya gugatan sebaiknya tidak sebatas membangun opini saja, melainkan ditindaklanjuti ke proses hukum dengan menunjukkan bukti kuat. Di dalam UU juga sudah diatur prosedur gugatan hasil pemilu lewat mekanisme di MK."Justru kiat menyambut positif upaya mengajukan koreksi dan gugatan. Bila ada proses hukum, makin baik. Kita mau legitimati kemenangan ini makin kuat," ujar Bima yang ditemui di kediaman pribadi SBY di Cikeas.Saat ini sejumlah petinggi parpol angota koalisi sudah berada di Cikeas. Beberapa di antaranya adalah Muhaimin Iskandar (PKB), Erros Jarot (PNBKI), dan tentu saja elit PD. Tampak hadir pula artis senior Grace Simon dan pengusaha Arifin Panigoro.( lh / nrl )
Rabu, 08/07/2009 15:33 WIB SBY Menang Quick Count Pram: Pernyataan SBY Bagian Pidato Kepresidenan Laurencius Simanjuntak - detikPemilu
foto: dok.detikcom

Video Terkait
Usai Nyontreng Mega Pamer Jari Kelingking
Foto Terkait
JK-Mega Mencontreng Jakarta - SBY langsung didaulat naik mimbar setelah hasil quick count sejumlah lembaga meyakini kemenangannya. Kubu Mega-Prabowo menanggapi sinis."Apa yang disampaikan Pak SBY barusan seperti sudah bagian pidato kepresidenan," sindir penasihat tim kampanye nasional Mega-Prabowo, Pramono Anung, di kediaman Mega, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2009).Pram meminta semua pihak termasuk para capres untuk menghormati perhitungan yang akan dilakukan KPU."Sebenarnya kita semua harus menunggu sampai dengan perhitungan KPU selesai," imbuh dia.Pram menuturkan, perhitungan KPU merupakan referensi resmi. "Sekarang ini kan hanya 1 persen dari jumlah TPS yang ada," tandasnya.( nik / nrl )

Rabu, 08/07/2009 15:30 WIB JK Kalah Telak Akibat Mesin Golkar Tak Bergerak Muhammad Nur Hayid - detikPemilu

Jakarta - Perolehan suara pasangan JK-Wiranto yang diprediksi tidak mencapai 20 persen diduga akibat mesin Partai Golkar tak memihak JK. Hal ini mengakibatkan dukungan kader Golkar tidak efektif mengarah kepada pasangan JK-Wiranto. "Saya kira memang telah terjadi kesenjangan antara massa Golkar dengan elit yang ada saat ini. Sehingga hasil dukungan JK-Wiranto tidak mencermikan perolehan suara Golkar dan Hanura. Ini akibat massa politik yang cair sekali dan mesin partai tak beralasan," kata pengamat politik M Alfan Alfian kepada detikcom, Rabu (8/7/2009).Menurut Direktur Riset dan Publikasi Akbar Tandjung Institute ini, kekalahan pasangan JK-Wiranto yang didukung Golkar membuktikan bahwa soliditas elit Golkar juga berpengaruh terhadap kekalahan pasangan nomor urut 3 ini. Selain itu, posisi pencapresan JK yang dipaksakan juga menjadi faktor mesin Golkar dan kader Golkar tak sepenuh hati mendukung JK."Saya kira ada berbagai faktor yang mempengaruhi itu (kekalahan). Tidak kompaknya elit Golkar menjadi preferensi politik massa Golkar. Kedua, proses kemunculan JK sendiri yang diputuskan dalam forum politik yang eksklusif yang tidak melibatkan secara merata elemen Partai Golkar dari tingkat atas ke bawah. Proses keputusan yang elitis itu sangat berpengaruh," paparnya.Seperti diberitakan sebelumnya, pasangan SBY-Boediono sesuai hasil hitung cepat diprediksi akan menang satu putaran karena perolehannya mencapai 50 persen lebih di semua lembaga survei. Pasangan SBY-Boediono meninggalkan lawannya dengan mulus. Pasangan JK-Wiranto yang diduga akan masuk putaran kedua justru berada dalam posisi terbuncit dengan perkiraan perolehan suara antara 13-20 persen.Misalnya, hasil quick count dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat perolehan pasangan SBY-Boediono sampai pada sampel 70 persen mencapai angka 60,30 persen. Sementara pasangan Megawati-Prabowo memperoleh angka 26,35 persen dan pasangan JK-Wiranto 13,36 persen.Sementara Lembaga Riset Informasi (LRI) pimpinan Johan Silalahi yang diduga lebih dekat kepada JK mencatat 58,50 persen untuk pasangan SBY-Boediono. Sementara pasangan Megawati-Prabowo memperoleh angka 25,95 persen dan pasangan JK-Wiranto 15,55 persen. ( yid / nrl )

Rabu, 08/07/2009 15:27 WIB Wiranto Dipermalukan di Kandang Sendiri Andi Saputra - detikPemilu

Video Terkait
Wiranto Cek DPT Sebelum Nyontreng
Foto Terkait
Wiranto dan Istri Nyontreng di TPS 14 Jakarta - Perolehan suara pasangan SBY-Boediono berjaya di TPS Wiranto, Bambu Apus, Jakarta Timur. Eks Panglima TNI ini keok dengan selisih 43 suara dari SBY-Boediono.Pengamatan deticom di TPS 14 Bambu Apus yang bertempat di SD 03/06, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2009), JK-Win mendapat 162 suara.Sedangkan SBY-Boediono 205 suara. Ada pun pasangan Mega-Pro hanya 30 suara dan suara rusak sebanyak 19 suara.Jalannya perhitungan awalnya sangat ketat antara nomor 2 dan nomor 3. Saling menempel. Tapi pada kertas suara ke 200, pertambahan suara SBY tak terbendung. Akhirnya, suara JK-Win terhenti disuara ke 162. "Yah kalah di kandang sendiri," celetuk seorang warga, Budi (36), yang menonton jalannya perhitungan.( asp / aan )

Rabu, 08/07/2009 17:52 WIB Cermati Hasil Pilpres, Koalisi Besar Akan Perkuat Barisan di DPR Indra Subagja - detikPemilu

Jakarta - Partai-partai pendukung JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo kembali menghidupkan gagasan koalisi besar. Selain mencermati hasil hitung cepat yang menunjukkan kemenangan SBY-Boediono, mereka juga melakukan persiapan dan konsolidasi. "Koalisi besar akan merapatkan diri di DPR," kata Ketua DPP Hanura Fuad Bawazier saat dihubungi melalui telepon, Rabu (8/7/2009).Rencana itu kini segera digodok untuk jangka panjang. Namun, lanjut Fuad, saat ini pihaknya tengah mengadakan rapat guna mengevaluasi hasil pilpres."Kita tidak berdiam diri begitu saja melihat hasil pilpres. Kalau itu bersih akan kita dukung, kalau ada masalah kita teliti," tambahnya.Sebelumnya sempat beredar isu bila rencana beberapa parpol besar seperti Partai Golkar, PDIP, Hanura dan Gerindra membangun koalisi besar di parlemen akan menjadi mimpi belaka. Salah satu alasannya karena adanya upaya menggusur JK dari kursi ketua umum Golkar. Bila kendali Golkar tidak di bawah JK, koalisi besar akan bubar.( ndr / asy )
Rabu, 08/07/2009 17:45 WIB Hasil Quick Count Buruk DPD Golkar Kaltim Akan Minta Pertanggungjawaban JK Robert - detikPemilu
dok detikcom

Samarinda - Buruknya perolehan suara JK-Wiranto dalam Pilpres 2009 berdasarkan quick count sejumlah lembaga survei memancing reaksi keras dari daerah. DPD Golkar berniat meminta pertanggungjawaban JK jika hasil real count KPU juga menunjukkan hasil yang sama.Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPD Golkar Kaltim Abdurrahman Alhasnie ketika dihubungi detikcom melalui telepon,Rabu (8/7/2009)."Kami berencana akan bahas dan menanyakan hal itu (perolehan suara) ke Pak JK selaku ketua umum partai," kata Alhasnie.Dikatakan Alhasnie, evaluasi menyeluruh akan dilakukan internal partai akan dilakukan secepatnya. Dan tidak menutup kemungkinan para pengurs DPD Golkar mengusulkan Munas dipercepat. Namun demikian, sambung Alhasnie, forum itu tidak dalam rangka menurunkan JK dari kursi Ketua Umum. "Internal partai memang harus dibenahi. Bukan untuk menurunkan Pak JK, tapi harus lebih serius mengenai kelanjutan partai kedepannya," ujar Alhasnie.Alhasni menampik sinyalemen yang menyatakan buruknya perolehan suara JK karena mesin politik Golkar di daerah tidak bekerja maksimal. Dia menegaskan, hal itu sama sekali tidak benar."Mesin politik kami dan Partai Hanura serta partai pendukung lainnya sudah berjalan maksimal di Kaltim," terang Alhasnie.( djo / djo )

Rabu, 08/07/2009 17:40 WIB Mega Disoraki Huuuu di Cikeas Hery Winarno - detikPemilu
Laurencius/detikcom

Video Terkait
Boediono Beserta Istri Jalan Kaki ke TPS
Foto Terkait
SBY Berikan Suaranya Jakarta - Suasana riuh bergemuruh terlihat di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat saat Mega berkomentar di salah satu stasiun televisi swasta. Pendukung SBY berteriak huuu mendengar ucapan Mega.Dalam sebuah stasiun televisi, Mega menganggap hasil quick count bukan final. Ucapan Mega langsung disambut teriakan huuu oleh para pendukung SBY di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7/2009).Para pendukung SBY yang terus berdatangan itu menganggap pernyataan Mega menunjukkan mantan presiden RI itu tidak siap kalah.Begitu juga ketika Mega menyatakan proses pemilu dari awal sudah terjadi kecurangan. Para pendukung SBY yang berkumpul di depan banyak stasiun TV, langsung berteriak huuu!Rencananya pukul 20.00 WIB SBY akan menggelar konferensi pers. ( nik / iy )

Tidak ada komentar: