Rabu, 08 Juli 2009

SBY dan BOEDIONO Menang di Beberapa TPSLN (2)

Kamis, 09/07/2009 03:46 WIB TPSLN Rabat SBY-Boediono Unggul di Maroko Taufik Wijaya - detikPemilu

Jakarta - Pelaksaan pilpres di Maroko menjadi milik pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. Pasangan dengan nomor urut 2 ini mengungguli kandidat lainnya dengan raihan 46 suara, disusul JK-Wiranto 10 suara, Megawati-Prabowo 4 suara dan 1 suara tidak sah. Menurut Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Rabat Rahmad Azhari, dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Kamis (08/07/2009) dini hari waktu Indonesia, mengatakan pilpres di Maroko diikuti oleh 61 orang WNI yang terdaftar sebagai pemilih untuk menggunakan hak pilihnya di TPSLN KBRI Rabat. "Mereka terdiri dari staf KBRI Rabat beserta keluarga, mahasiswa-mahasiswi Indonesia, kalangan pekerja profesional Indonesia beserta keluarga, serta para TKW yang bekerja di sektor rumah tangga," ungkapnya. Menurut Rahmad, pemungutan suara dimulai tepat pada pukul 09.00-pukul 15.00 waktu setempat. Kemudian dilanjutkan dengan penghitungan suara yang berakhir hingga pukul 17.00 waktu setempat.( tw / did )
Kamis, 09/07/2009 01:46 WIB Laporan dari Berlin Pilpres di Berlin Tanpa Saksi Fitraya Ramadhanny - detikPemilu
Konjen RI Hamburg Teuku Darmawan (Dok PPSLN Hamburg)

Berlin - Pilpres di Berlin, Jerman berlangsung tanpa kehadiran satu pun saksi daripara capres. Dalam perhitungan suara, pasangan SBY-Boediono unggul jauh dari para pesaingnya."Pilpres berjalan lancar dan semua warga Indonesia menyaksikan. Namun sayangnya tidak ada saksi,“ kata Ketua PPSLN Romy Hermawan kepada wartawan detikcom, Fitraya Ramadhanny, Rabu (8/7/2009).Menurut Romy, PPSLN menunggu surat mandat dari setiap saksi sampai satu jam sebelum pilpres dimulai. Namun tidak ada satu pun saksi dari setiap capres yang mampu menunjukan surat mandat dari Indonesia."Apa boleh buat. Kita tetap tegas, mereka tidak bisa menjadi saksi. Tapi sesuai aturan hal itu tidak mengganggu proses Pilpres," jelas Romy.SBY-Boediono unggul dengan 151 suara. Pasangan Mega-Prabowo tertinggal jauh dengan 25 suara. Sementara pasangan JK-Wiranto hanya meraih 20 suara. 8 Suara dinyatakan tidak sah.Selain pemilih datang langsung, PPSLN Berlin masih menunggu 1.024 surat suara yang akan dikirim melalui pos. Sementara PPSLN Frankfurt dan Hamburg hingga pukul 16.00 waktu Jerman masih melakukan perhitungan suara.( fay / rdf )
Kamis, 09/07/2009 06:35 WIB TPSLN Kairo SBY-Boediono Tak Terbendung di Mesir Eddi Santosa - detikPemilu

Kairo - Laju SBY-Boediono tak terbendung di Negeri Piramida, Mesir. Disaksikan Dubes RI A.M. Fachir dan istri, staf diplomat dan masyarakat Indonesia di Kairo, pasangan ini menuai 1.951 suara atau 60,06% kepercayaan WNI di sana, yang mayoritas mahasiswa. JK- wiranto harus puas di posisi kedua dari kejauhan dengan selisih telak 1.161 (35,06%) dan Megawati-Prabowo cuma 26 suara (1%).Penghitungan suara di Kairo berlangsung seru karena sempat diwarnai perdebatan mengenai keabsahan surat suara dilihat dari bentuk penandaan yang diberikan, misalnya contreng tipis, contreng tebal serta contreng bertingkat.Namun menurut Ketua PPLN Mesir Muhammad Abdullah, hasil akhir penghitungan suara di wilayah kerjanya termasuk tinggi untuk ukuran luar negeri, dengan turn out sebesar 65,7%.Dikatakan bahwa keberhasilan pilpres di Mesir tak lain berkat dukungan fasilitasi KBRI bagi para pemilih dengan fasilitas antar-jemput transportasi baik di dalam kota Kairo maupun propinsi-propinsi di luar Kairo.( es / es )
Kamis, 09/07/2009 06:28 WIB Pilpres 2009 Mengintip Penyebab Jebloknya Suara JK-Wiranto Ramadhian Fadillah - detikPemilu

Jakarta - Pilpres 2009 usai digelar. Sejumlah lembaga survei ramai-ramai merilis hasil quick count. SBY-Boediono unggul lebih dari 50 persen suara. Pilpres satu putaran pun bukan wacana lagi.Kemenangan SBY-Boediono ini sudah diprediksi berbagai pihak. Namun yang menarik justru perolehan suara Jusuf Kalla-Wiranto. Dari hasil quick count, JK-Wiranto hanya mendapat suara berkisar antara 12-13 persen. Jumlah ini tergolong kecil jika melihat perolehan suara Partai Golkar di Pileg yang mencapai 14,45 persen, ditambah suara Partai Hanura yang mendapat 3,77 persen suara. Apalagi elektabilitas JK-Wiranto menjelang pilpres disebut-sebut terus naik. Bahkan tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah pun dikabarkan memberikan dukungannya untuk JK. Selain itu iklan-iklan JK yang komunikatif juga cukup membuat wapres ini lebih dikenal publik.Namun ternyata suara JK-Wiranto masih dibawah perolehan Mega-Prabowo yang mendulang 26 hingga 28 persen suara. JK-Wiranto kalah telak.Ada apa? Mengapa JK-Wiranto bisa kalah telak?Untuk Wiranto dan Partai Hanura tidak ada masalah yang berarti. Mereka masih tetap solid menggerakan motor partai. Hanya saja memang suara Hanura dan Wiranto masih belum bisa menyaingi Demokrat dan SBY. Masalah justru ada pada Partai Golkar.Ada informasi yang mengatakan bahwa JK memang digembosi dari dalam tubuh Partai Golkar sendiri. Sumber itu mengatakan 400 DPD Partai Golkar sudah digoyang untuk tidak memenangkan JK. Tujuan akhirnya mendongkel JK sebagai Ketua Umum Golkar lewat Munaslub. Motor Partai Golkar pun tidak bergerak untuk memenangkan JK.Selain itu dukungan dari para tokoh ormas Islam juga ternyata tidak diikuti para pengikutnya. Padahal dulu JK pernah berkata mengomentari para petinggi partai dan ormas Islam yang mendukung SBY-Boediono."Ada orang yang bertanya kepada saya, 'Bagaimana Pak, di seberang sana banyak partai Islam?'. Boleh parkir di tempat lain, tapi penumpangnya kan boleh di tempat lain. Yang memilih kan bukan busnya, tapi penumpangnya," ujar JK usai menerima beberapa ormas kepemudaan Islam di Posko Golkar, Jl Mangun Sarkoro, Jakarta Pusat, Minggu (17/5/2009).Pilpres 2009 mungkin merupakan akhir karir politik bagi JK dan Wiranto. Keduanya sudah pernah berlaga dua kali. Untuk maju dalam pilpres 2014, keduanya sudah terlalu tua. JK akan berusia 72 tahun dan Wiranto 67 tahun pada 2014 nanti.Mungkin inilah akhir petualangan politik saudagar Bugis dan sang perwira kepercayaan Soeharto.( rdf / rdf

Tidak ada komentar: