Kamis, 09 Juli 2009

PACE KABINET SBY KE DEPAN

Kamis, 09/07/2009 14:15 WIB SBY Jangan Main Mata dengan Golkar, Demokrasi Bisa Terancam Indra Subagja - detikPemilu

Jakarta - SBY diminta tidak perlu menggaet Golkar dalam pembentukan kabinet pemerintahan. Tidak perlu lagi partai beringin itu dilirik, siapa pun nanti yang menjadi ketua umumnya. Alasannya bila Golkar akhirnya ke SBY justru bisa mengancam demokrasi."Kalau kemudian SBY main mata dengan Golkar itu mengancam demokrasi," kata pengamat politik Arbi Sanit saat dihubungi melalui telepon, Kamis (9/7/2009).Dia menjelaskan, kalau pun nanti ada orang Golkar yang masuk dalam kabinet, hendaknya itu hanya pribadi saja, tidak mewakili partai. Dan kalau pun kemudian Golkar merapat ke kubu SBY, sebaiknya tidak diterima."Kalau Golkar juga diterima nanti tidak akan ada opisisi, siapa yang kontrol. Ini mengancam demokrasi. Tidak akan ada peluang untuk mengkoreksi," terangnya.Selain itu bila berpatokan pada sistem pemerintahan presidensial, maka jelaslah pembagiannya, yang menang jadi penguasa dan yang kalah menjadi oposisi."Golkar, PDIP, Gerindra, dan Hanura harus menjadi oposisi ini sesuai sistem presidensial. SBY tidak perlu merangkul partai yang kalah," tutupnya.( ndr / asy )

Kamis, 09/07/2009 11:47 WIB Jangan Lanjutkan Menteri Korup SBY Diminta Segera Umumkan Calon Menteri Indra Subagja - detikPemilu

Jakarta - Pasangan SBY-Boediono diperkirakan hanya tinggal menunggu waktu untuk ditetapkan sebagai pemenang Pilpres. Tentunya langkah selanjutnya yakni penyusunan kabinet. Desakan muncul agar SBY segera mengumumkan calon menteri yang akan mengisi kabinet."Umumkan nama-nama calon menteri agar bisa ada masukan dari masyarakat mengenai rekam jejak orang yang bersangkutan," kata Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho saat dihubungi melalui telepon, Kamis (9/7/2009).Selain itu, SBY juga diingatkan tidak perlu mengangkat kembali para menteri yang diduga terkait korupsi. "Perlu kabinet antikorupsi, jadi yang disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi tidak perlu dilanjutkan," kata Emerson. ICW juga menagih janji SBY saat kampanye dengan iklan-iklan yang antikorupsi. "Nantinya harus ada evaluasi kinerja kabinet secara berkala, terkait program antikorupsi," tutupnya.( ndr / iy )

Kamis, 09/07/2009 15:52 WIB Tifatul: Soal Menteri Nantilah, Pilpres Saja Baru Kemarin Anwar Khumaini - detikPemilu

Video Terkait
Rumah SBY Dipadati Warga
Foto Terkait
SBY Berikan Suaranya Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum tertarik membicarakan masalah jatah menteri kabinet SBY dalam kabinet lima tahu mendatang. Partai dakwah ini masih menunggu hasil Pilpres resmi yang diumumkan KPU."Nantilah. Saat ini masih belum. Pilpres saja baru kemarin," ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring kepada detikcom, Kamis (9/7/2009).Namun, jatah menteri yang diberikan PKS tentunya disesuaikan dengan hasil Pemilu Legilatif lalu. "Nanti dibicarakan sesuai dengan yang ada di kontrak politik. Jadi proporsional sesuai dengan Pileg," imbuh Tifatul.Tifatul enggan berkomentar apakah partainya telah mempersiapkan kader-kader yang akan menduduki jabatan menteri SBY. Tifatul juga enggan menyebutkan apakah para menteri asal PKS yang saat ini masih menjadi menteri SBY apakah akan dilanjutkan atau tidak."Ya, itu tergantung hasil pembicaraan nanti," ujarnya singkat.Katanya Pak Tifatul dilirik SBY untuk jadi Menteri Agama? "Denger-denger sih buat NU. Coba tanya Cak Imin," pungkas Tifatul.( anw / iy )

Tidak ada komentar: