Selasa, 07 Juli 2009

Presiden Gelar Pertemuan Tertutup

Presiden Gelar Pertemuan Tertutup di Lanud Halim
Senin, 6 Juli 2009 - 16:16 wib
Amirul Hasan - Okezone
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan tertutup di ruang VVIP Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/7/2009). Rapat tersebut mendadak digelar usai kunjungan kerja Presiden ke NTB.Pantauan di lokasi, saat tiba di Lanud Halim sekira pukul 16.00 WIB, Presiden tidak langsung menuju mobilnya, melainkan masuk ke ruang VVIP. Tampak Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Mendagri Mardiyanto, Menkopolhukam Widodo AS, dan staf khusus Presiden bidang huku Denny Indrayana.Diduga pertemuan tersebut akan membahas persiapan dan situasi keamanan jelang Pilpres. Selain itu, rapat diduga juga membahas kisruh daftar pemilih tetap (DPT).(lam)
Polda Jabar Diinstruksikan Amankan Fasilitas Pendukung Pemilu
Selasa, 7 Juli 2009 - 12:28 wib
Yugi Prasetyo - Koran SI
BANDUNG - Sehari jelang pencontrengan Pilpres 2009, Presiden RI, SBY melakukan teleconfrence dengan beberapa gubernur, pangdam dan Kapolda di Indonesia. Di Jabar sendiri, teleconfrence dengan SBY dilakukan di Mapolwiltabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jabar. Acara tersebut dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Kapolda Jabar Irjen Pol Timur Pradopo, dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Akuari.Dalam intruksinya, presiden meminta Kapolda dan Pangdam berusaha untuk mengamankan Pilpres besok agar berjalan kondusif. Selain itu, membantu KPU untuk mengamankan fasilitas-fasilitas pendukung pemilu. "Putusan MK tentu akan menambah kesibukan baru. Untuk itu agar semua pihak bisa membantu menyukseskan jalannya Pemuli," ujar SBY dilayar big screen yang disimpan di Aula Mapolwiltabes tersebut.SBY pun mengingatkan kepada unsur TNI, Polri dan juga para kepala daerah, untuk menjaga profesionalisme. "Pegang teguh etika, kalau harus netral yah netral seperti TNI dan Polri, bila ada pejabat pemerintah atau kepala daerah patuhi dan jangan mempengaruhi pemilih," ungkapnya. Teleconfrence tersebut berlangsung satu jam dari pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. (fit)
Amankan Pilpres, Polisi Dibantu TNI
Selasa, 7 Juli 2009 - 13:04 wib
Irma Yani - Okezone
JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menyiapkan kekuatan penuh untuk mengawal pemungutan suara Pilpres, besok. Polda telah mengerahkan 16.500 personel dibantu 45 Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan TNI. Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono, anggotanya itu sudah tersebar di sejumlah TPS di Jakarta. "Kami juga punya kekuatan cadang (on call) lebih dari 9.000 personel yang dibantu 60.000. 1.700 anggota yang patroli juga mobile di selurh wilayah DKI," kata Wahyono di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (7/7/2009).Sementara personel TNI yang diperbantuan untuk pengamanan, lanjut Wahyono, sebanyak 1.330 sudah didistribusikan ke wilayah pengamanan Polda Metro. Personel polisi dan TNI ini, ditempatkan di 125 lebih kawasan rawan status 1, dan daerah rawan dengan stastus 2 yang berjumlah 17 titik. Menurut Wahyono, yang dikategorikan Kawasan status 1, adalah jika dalam waktu satu jam dari wilayah tempat terjadi sesuatu, sudah bisa dibackup penuh oleh aparat. Sementara daerah rawan 2, bilamana dalam waktu kurang lebih 2 jam dari wilayah tempat terjadinya sesuatu dan di situ baru saja terjadi konflik. Rawan status 3 adalah jaraknya di atas tiga jam dan kebetulan di wilayah itu telah terjadi ketegangan sosial. (ded)
Kubu Mega Bersikukuh Undang Tim SBY Bahas DPT
Selasa, 7 Juli 2009 - 13:21 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone
JAKARTA - Tim sukses pasangan Mega-Prabowo mengaku telah mengundang tim kampanye pasangan SBY-Boediono dalam menyelesaikan permasalahan daftar pemilih tetap (DPT).Namun undangan itu tidak direspons dengan baik dan belakangan tim kampanye nasional SBY-Boediono malah membantah pernah dikontak kubu pasangan Mega-Prabowo."Kami mengundang dari kemarin, kami melakukan pemberitahuan dan hal tersebut telah kita sampaikan," ungkap Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo, Fadli Zon saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Selasa (7/7/2009).Fadli pun menegaskan undangan yang dikirimkannya hingga kini tidak mendapat jawaban dari pihak SBY-Boediono. "Tidak ada jawaban," ujarnya.Seperti diketahui, Ketua Timkamnas SBY-Boediono sempat memprotes Komisi Pemilihan Umum karena tidak dilibatkan dalam merumuskan solusi kirsuh DPT pada pagi kemarin di kantor KPU.Pada kesempatan yang sama di Bravo Media Center (BMC) kemarin, Hatta pun membantah pernah dikontak kubu Megawati untuk bersama-sama mencari solusi masalah DPT. Bantahan Hatta disampaikan usai Megawati menyindir tidak adanya perwakilan kubu SBY-Boediono.(ful)
Suara SBY 30%, LRI Prediksi Pilpres 2 Putaran
Selasa, 7 Juli 2009 - 13:31 wib
Maria Ulfa Eleven Safa - Okezone
JAKARTA - Lembaga Riset Informasi (LRI) memprediksi pasangan SBY-Boediono dan JK-Wiranto akan face to face pada Pemilu Presiden 8 Juli 2009 mendatang."JK-Wiranto dan SBY-Boediono akan memperoleh dukungan pemilih di atas 30 persen pada putaran pertama," ujar Presiden LRI Johan O Silalahi dalam diskusi publik ?Membedah Akurasi Hasil Survei dan Prediksi Pilpres 2009' di Menteng, Jakarta, Selasa (7/7/2009).Sementara pasangan Megawati-Prabowo, lanjut Johan, akan memperoleh dukungan pemilih di atas 20 persen. Dengan persentase yang terbagi rata itu, kemungkinan Pilpres 2009 akan terjadi dua putaran."Kalau kekuatan Mega-Prabowo dan JK-Wiranto digabung, maka perolehan dukungan akan menjadi di atas 50 persen, maka Pilpres 2009 bisa terjadi dua putaran," tandasnya. (kem)
Gubernur Sumbar : HP On & Dilarang ke Luar Daerah!
Selasa, 7 Juli 2009 - 13:39 wib
Rus Akbar - Okezone
PADANG - Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi meminta kepala daerah di Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat untuk tidak meninggalkan tempat dan mengaktifkan Hand Phone saat Pilpres besok."Besok Bupati dan Wali Kota lebih giat mengontrol pelaksanaan Pilpres di daerah, dan Bupati dan Wali Kota juga tidak meninggalkan tempat serta tidak meatikan HP agar kita bisa melakukan koordinasi," kata Gamawan, usai Teleconference dengan Presiden SBY di Mapolda Sumbar, Jalan Jenderal Sudirman Padang, Selasa (7/7/2009).Ia juga mengatakan meski belum menemukan daerah yang rawan, namun semua elemen masyarakat serta aparat hukum dan Linmas untuk siaga guna menghindari sesuatu yang tidak diingingkan di tengah pesta rakyat ini."Kami memang belum menemukan daerah titik rawan konflik menjelang dan pasca Pilpres untuk tahun ini, namun saya minta semua elemen masyarakat sama-sama menjaga keamanan, tak hanya itu Polisi dan TNI berserta Linmas turut mendukung terciptanya Pilpres yang aman," katanya dihadapkan Bupati, Wali Kota serta Kapolres, Kapoltabes, Kapolda. (fit)

Tidak ada komentar: