Jumat, 10 Juli 2009

Diduga Ada Intervensi Penguasa, Iklan Mega-Prabowo Dilarang Tayang

Rabu, 17/06/2009 16:14 WIBWarta No. 1
Diduga Ada Intervensi Penguasa, Iklan Mega-Prabowo Dilarang Tayang
Adv - detikNews
Jakarta - Diduga ada intervensi dari penguasa, iklan kampanye pasangan Mega-Prabowo yang berjudul 'Harga' dilarang tayang di sejumlah stasiun televisi. Padahal, iklan tersebut telah lolos sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF).Dalam jumpa pers di Sekretariat Mega-Prabowo Media Centre Selasa (16/6) kemarin, Sekum Timkamnas Mega-Prabowo, Fadli Zon, menduga pelarangan itu akibat adanya intervensi terhadap stasiun-stasiun televisi."Stasiun-stasiun TV dihambat untuk menayangkan iklan kami, karena tidak berkenan dengan fakta-fakta ekonomi yang dikemukakan. Sensor seperti ini tak dapat diterima di alam demokrasi seperti sekarang," katanya.Padahal, lanjut Fadli, iklan Mega-Prabowo itu bukan rekayasa atau hasutan. Justu, mengungkap fakta bahwa 100 juta lebih penduduk Indonesia masih harus hidup dengan kurang dari Rp 20.000 per hari serta mengalami kemiskinan. Termasuk juga mengungkap fakta banyaknya pengangguran dan harga-harga sembako yang semakin tinggi setiap hari. "Iklan tersebut berisi fakta-fakta dan berdasar angka-angka yang akurat, termasuk harga-harga kebutuhan rumah tangga dan sembako yang meningkat sangat tajam sejak 2004," bebernya.Yang aneh, ungkap Wakil Ketum Partai Gerindra tersebut, alasan dari stasiun TV yang menolak menayangkan iklan 'Harga' adalah karena tidak boleh mengkritisi pemerintah. "Mungkin bukan kehendak TV, tapi ada intervensi. Padahal, materi iklan semuanya hasil riset dan dengan identitas yang jelas serta data-data yang akurat. Jadi, bukan black campaign. Apalagi iklan itu sudah lolos sensor LSF," tandasnya.Meski demikian, Fadli masih bersyukur lantaran masih ada satu stasiun TV yang berani meyangkan iklan 'Harga', yaitu Indosiar. "Mungkin Indosiar tak takut intervensi," ujarnya. (adv/adv)

Tidak ada komentar: